Close Menu
Vimora.idVimora.id
  • Beranda
  • Politik
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Artikel
What's Hot

Indonesia Kirim 1.021 Atlet ke SEA Games Thailand

5 Des 2025

DPR Desak Pelaku Perusak Lingkungan Batang Toru Ditindak

2 Des 2025

Prabowo Kerahkan Seluruh Kekuatan Nasional untuk Percepatan Tanggap Darurat Sumatera

1 Des 2025
1 2 3 … 787 Next
Facebook X (Twitter) Instagram
Facebook X (Twitter) Instagram
Vimora.idVimora.id
Subscribe
  • Beranda
  • Politik

    Prabowo Kerahkan Seluruh Kekuatan Nasional untuk Percepatan Tanggap Darurat Sumatera

    1 Des 2025

    Prabowo Serukan Pemda Siaga Hadapi Perubahan Iklim

    1 Des 2025

    Prabowo: Indonesia Harus Mandiri, Tak Lagi Bergantung Asing

    29 Nov 2025

    Muhammadiyah Tegaskan Sinergi, Haedar Dorong Pengawalan Program Prabowo

    18 Nov 2025

    Istana Siap Tindaklanjuti Putusan MK soal Larangan Polisi Jabat Posisi Sipil

    14 Nov 2025
  • Ekonomi
  • Lifestyle

    Bukan Malas, Cuma Belum Punya Sistem Hidup

    29 Sep 2025

    Rahasia Tetap Kenyang dan Sehat Tanpa Harus Makan Nasi

    22 Sep 2025

    Menyambut Idul Adha: Pahami Aspek Hukum dalam Ibadah Kurban

    26 Mei 2025

    Terobosan PPNS: Teknologi Deteksi Gas Berbasis Android untuk Keamanan Kerja

    20 Des 2024

    Panduan Olahraga Ringan di Rumah untuk Tetap Bugar di Tengah Kesibukan

    25 Nov 2024
  • Artikel
Vimora.idVimora.id

Krisis Kekurangan Petugas Polisi Mengancam Keamanan Rusia

Menteri Dalam Negeri Rusia, Vladimir Kolokoltsev, mengungkapkan bahwa 5 ribu anggota kepolisian di Kota Moskow telah meninggalkan jabatan mereka pada bulan Juli.
Global Intan WardahIntan Wardah11 Agu 2023
Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Reddit Telegram Email
Krisis Kekurangan Petugas Polisi
Ilustrasi Krisis Kekurangan Petugas Polisi Ancam Keamanan Rusia (.Inet)
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Rusia – Rusia sedang menghadapi situasi yang mengkhawatirkan terkait krisis kekurangan petugas polisi yang signifikan. Menteri Dalam Negeri Rusia, Vladimir Kolokoltsev, melaporkan hal ini seperti yang dikutip dalam artikel Newsweek, Jum’at (11/8/2023).

Dalam penyajian informasinya, Kolokoltsev mengakui bahwa krisis kekurangan petugas polisi dalam departemen polisi sangat serius. Kota Moskow dilaporkan telah kehilangan 5 ribu anggota kepolisian pada bulan Juli yang memutuskan untuk meninggalkan jabatan mereka.

“Kekurangan personel sangat besar. Saya bahkan akan menyebutnya kritis. Kami memiliki 5.000 karyawan yang mengundurkan diri dari badan urusan internal bulan lalu. Ini situasi yang sulit,” ujarnya, dikutip dari Newsweek, Jumat (11/8/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Badan-badan di bawah Kementerian Dalam Negeri Rusia meliputi Kepolisian Rusia, Urusan Migrasi, Pengawasan Narkoba, Keselamatan Lalu Lintas, Pusat Pemberantasan Ekstremisme, dan Departemen Investigasi.

Pada sebuah rapat Kementerian Dalam Negeri, Kolokoltsev menginstruksikan karyawan untuk melakukan segala kemungkinan untuk meminimalkan risiko dari kekurangan staf.

“Saya mengerti bahwa dalam kondisi kekurangan tenaga, beban yang sangat besar menimpa karyawan. Tapi ini adalah kasus ketika seseorang harus bekerja sesuai dengan prinsip ‘mengalahkan dengan keterampilan dan bukan dengan angka’,” katanya.

Di bawah dekrit yang ditandatangani menjadi undang-undang oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada Desember 2022, jumlah petugas polisi di negara itu akan meningkat menjadi 938.000 pada 2025. Secara rinci, jumlah polisi di Rusia diperkirakan akan menjadi 922.000 pada 2023, dan 934.000 pada 2024.

Menurut outlet berita independen berbahasa Rusia yang berbasis di Latvia, Meduza, rasio petugas polisi terhadap warga negara di Rusia termasuk yang tertinggi di dunia.

Kolokoltsev tidak memerinci mengapa para pegawai itu meninggalkan lembaga penegak hukum itu. Namun, sejak Rusia meluncurkan serangan besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022, ratusan ribu warga telah masuk wajib militer untuk berperang dengan militer, sementara puluhan ribu telah melarikan diri ke negara tetangga untuk menghindari aturan itu.

Sebuah survei yang dirilis oleh Bank Sentral Rusia pada bulan April menunjukkan bahwa Rusia menghadapi kekurangan tenaga kerja terbesar sejak pencatatan dimulai pada tahun 1998. Sektor manufaktur, industri, pertambangan dan transportasi serta penyimpanan yang paling terpukul.

Chris Weaver, CEO konsultan strategis Macro Advisory Ltd, yang telah melaporkan ekonomi Rusia sejak 1998, sebelumnya mengatakan kepada Newsweek bahwa kekurangan tenaga kerja dan kekurangan keahlian ini “akan merusak prospek pertumbuhan ekonomi masa depan Rusia”.

Silakan Bekomentar
Rusia Vladimir Kolokoltsev
Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email

Related Posts

Prabowo Soroti Kerugian Judi Online, Capai Rp134 Triliun

PBB Kecam Dunia Bungkam atas Kekejaman terhadap Perempuan Gaza

Indonesia Tampil di PBB, Zulhas: Siap Jadi Solusi Pangan Dunia

Berita Terkini

Indonesia Kirim 1.021 Atlet ke SEA Games Thailand

AisyahAisyah5 Des 2025 Olahraga

DPR Desak Pelaku Perusak Lingkungan Batang Toru Ditindak

2 Des 2025

Prabowo Kerahkan Seluruh Kekuatan Nasional untuk Percepatan Tanggap Darurat Sumatera

1 Des 2025

27 Ribu Hektare Sawah Terendam, Pertanian Sumatera Terpukul

1 Des 2025
Stay In Touch
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
  • TikTok
  • WhatsApp
Artikel Terkini

Bukan Malas, Cuma Belum Punya Sistem Hidup

29 Sep 2025

Rahasia Tetap Kenyang dan Sehat Tanpa Harus Makan Nasi

22 Sep 2025

Mekanisme Perlindungan Hak Cipta Lagu dan Penarikan Royalti melalui Lembaga Manajemen Kolektif

4 Jul 2025

Menyambut Idul Adha: Pahami Aspek Hukum dalam Ibadah Kurban

26 Mei 2025

Rakyat Dijadikan Figuran oleh “Bapak Aing”

27 Feb 2025

Terobosan PPNS: Teknologi Deteksi Gas Berbasis Android untuk Keamanan Kerja

20 Des 2024
© 2025 | Vimora.id by Dexpert, Inc.
PT Dexpert Visi Media
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.