Penajam – Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Penajam Paser Utara, Mulyono, mengimbau masyarakat di wilayah rawan pangan di Kalimantan Timur untuk melakukan diversifikasi tanaman pangan, Sabtu (29/7/2023) .
“Apabila di wilayah tempat tinggal tidak memilik cukup cadangan air baku, maka disarankan untuk menanam selain tanaman padi lanjut dia, yakni tanaman hortikultura atau palawija lainnya, ” katanya.
Ia lebih lanjut mengatakan warga di wilayah rawan pangan dianjurkan menanam tanaman tidak butuh banyak air, seperti umbi-umbian dan sayur-mayur,” tambahnya.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, berupaya menyediakan sumber air seperti embung dan sarana lainnya agar permasalahan ketersediaan air baku bisa teratasi.
Pemerintah kabupaten, kata dia, juga terus mendorong pemerintah pusat agar segera merealisasikan pembangunan Bendung Gerak Sungai Talake berada di perbatasan Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser.
Penyediaan sarana air baku di Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan salah satu solusi penting agar tidak ada lagi daerah berjuluk Benuo Taka itu masuk kategori rawan pangan.
Sejumlah wilayah yang masuk kategori rentan pangan antara lain, Desa Rawa Mulia, Labangka, Rintik, Sesulu, Bukit Subur, Wonosari, Sukomulyo, Binuang , Babulu Laut dan Desa Api-Api.
Kemudian Kelurahan Tanjung Tengah, Pejala, Buluminung, Pantai Lango, Pemaluan, Kampung Baru, Sepan, Riko. Mentawir serta Kelurahan Sepaku juga masuk kategori wilayah rawan pangan.


