Kutai Timur – Pembangunan infrastruktur di Kabupaten Kutai Timur menunjukkan progres yang signifikan, meskipun menghadapi beberapa kendala teknis di lapangan.

Anggota DPRD Kutai Timur, Yan, mengungkapkan bahwa sebagian besar proyek berjalan dengan baik, termasuk di desa-desa, namun ada beberapa kasus tertentu yang menyebabkan keterlambatan, seperti pada proyek Jembatan Telen yang sempat mengalami empat kali kegagalan tender.

“Secara keseluruhan, pembangunan infrastruktur berjalan dengan baik. Misalnya, 50 persen pengerjaan jalan-jalan di Kutim sudah selesai, dan sisanya masih terus berjalan. Kendala seperti di Jembatan Telen memang ada, tetapi progres tetap ada,” ujar Yan baru-baru ini.

Yan menyoroti kasus Jembatan Telen sebagai salah satu contoh proyek yang sempat terkendala. Proyek senilai Rp48 miliar itu baru bisa ditenderkan pada akhir tahun 2023 dan mengalami beberapa kali kegagalan tender. Akibatnya, proyek tersebut tidak dapat diselesaikan sesuai target awal.

“Saya tanya ke PUPR, kenapa ini bisa sampai gagal tender? Mereka bilang tender pertama sampai keempat gagal. Setelah ada pemenangnya, akhirnya pekerjaan berjalan dan tahun ini sudah mendekati selesai dengan anggaran Rp6 miliar lebih,” jelas Yan.

Yan juga mengapresiasi distribusi anggaran pembangunan yang merata, baik di desa maupun di kota. Dana Desa (DD) dan Dana Alokasi Desa (DAD) digunakan untuk infrastruktur di tingkat desa, sementara APBD Kutai Timur mendukung pembangunan di kota dan kabupaten.

“Saya lihat, desa-desa bergerak menggunakan DD dan DAD, sementara di kota dan kabupaten menggunakan APBD. Jadi, pembangunan berjalan di semua lini, walaupun memang tidak bisa selesai secepat yang diinginkan,” tambahnya.

Yan menekankan bahwa meskipun tidak semua proyek bisa selesai dalam waktu singkat, yang terpenting adalah progresnya terus berjalan.

Ia mendukung pandangan Bupati Kutai Timur bahwa pembangunan membutuhkan waktu dan tidak bisa diselesaikan secara instan.

“Seperti kata Pak Bupati, pembangunan itu tidak bim salabim. Yang penting adalah progresnya terus bergerak, dan saya lihat itu terjadi di Kutai Timur,” tegasnya.

Yan berharap agar pembangunan infrastruktur di Kutai Timur terus mendapat perhatian dan kendala teknis seperti kegagalan tender dapat diminimalkan di masa depan. Ia yakin dengan koordinasi yang baik lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kutai Timur dapat menyelesaikan proyek-proyek penting yang mendukung kesejahteraan masyarakat.

“Semua OPD bergerak, semua pihak bekerja sama. Dengan begitu, pembangunan di Kutai Timur akan terus berjalan dan membawa manfaat besar bagi masyarakat,” tutupnya.

Silakan Bekomentar
Share.
Exit mobile version