Jakarta – Proyek pembangunan Kampung Haji Indonesia di Arab Saudi kini memasuki fase yang kian nyata. Pemerintah melalui Danantara telah melangkah ke tahap bidding untuk memperoleh lahan sekitar 80 hektare di kawasan Tanah Suci, sebuah proses yang disebut penting menuju realisasi target operasional pada 2028.
Proses ini menarik perhatian Komisi VIII DPR RI, terutama karena berkaitan langsung dengan peningkatan layanan jemaah haji Indonesia. Wakil Ketua Komisi VIII DPR dari Fraksi Gerindra, Abdul Wachid, menjelaskan bahwa bidding ini menjadi penentu awal bagi kelanjutan proyek besar tersebut dan diharapkan berjalan tanpa kendala.
“Kami berharap prosesnya lancar dan sesuai harapan pemerintah, harapan Pak Prabowo. Kampung Haji di Arab Saudi semoga benar-benar bisa terwujud,” ujar Wachid dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/11/2025).
Dalam rangka pengawasan penyelenggaraan haji tahun 2026, Komisi VIII dikabarkan akan bertolak ke Arab Saudi dalam waktu dekat. Mereka dijadwalkan memeriksa langsung tiga lokasi yang diajukan sebagai kandidat kawasan pembangunan Kampung Haji.
Kunjungan ini menjadi momentum penting untuk memastikan pilihan lokasi sesuai dengan standar kenyamanan, aksesibilitas, serta kesiapan pengembangan kawasan.
“Kami akan melihat dari dekat tiga lokasi yang ditawarkan. Jika memungkinkan, penetapan lokasinya dilakukan tahun ini,” tambah Wachid.
Proyek Kampung Haji disebut-sebut akan menjadi kawasan terpadu yang nantinya menjadi pusat fasilitas akomodasi, layanan kesehatan, logistik, hingga manajemen keberangkatan dan kepulangan jemaah. Jika proses pemilihan lahan dan pembangunan berjalan mulus, fasilitas tersebut diproyeksikan bisa dinikmati jemaah mulai [tahun 2028].
Pernyataan Wachid diperkuat oleh penjelasan bahwa Danantara kini bersaing dalam proses bidding bersama sekitar 90 peserta lain dari berbagai negara. Selain itu, pendekatan business to business (B2B) disebut tengah dilakukan untuk mengamankan aset pendukung yang diperlukan dalam pengembangan kawasan.
Sebagai proyek strategis, kehadiran Kampung Haji diharapkan dapat memperluas kapasitas pelayanan jemaah Indonesia yang setiap tahunnya menjadi salah satu rombongan haji terbesar di dunia. Selain aspek operasional, proyek ini diperkirakan akan memberikan dampak jangka panjang terhadap efisiensi manajemen haji serta kualitas layanan bagi jemaah.
Dengan semakin jelasnya arah pembangunan, harapan untuk hadirnya kawasan yang memudahkan mobilitas serta kenyamanan jemaah kian menguat. Pemerintah dan legislatif diharapkan terus bekerja sinergis agar proyek besar ini tidak hanya selesai tepat waktu, tetapi juga memberi manfaat maksimal bagi jutaan calon haji Indonesia.
