Kukar – Anggota DPRD Kalimantan Timur, Firnadi Ikhsan, menegaskan dukungannya terhadap keterlibatan pelaku UMKM dalam berbagai event daerah yang digelar Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara.
Firnadi menyatakan bahwa partisipasi UMKM dalam agenda seperti Kukar Festival Budaya Nusantara (KFBN) 2025 adalah langkah strategis yang bukan hanya menciptakan ruang promosi, tetapi juga memperkuat struktur ekonomi dari bawah. Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menyebut event budaya sebagai momen krusial bagi pelaku usaha lokal untuk menjalin interaksi ekonomi dan sosial dengan masyarakat luas.
“UMKM adalah pondasi ekonomi masyarakat. Kukar itu UMKM-nya kondusif sekali. Masyarakat UMKM perlu ruang berjualan di saat orang kumpul, ada event maupun perayaan,” kata Firnadi, Jum’at 18 Juli 2025.
Menurutnya, kemeriahan event seperti KFBN membawa dampak berantai bagi kehidupan masyarakat, tak sekadar menjadi tontonan budaya, tetapi juga menciptakan peluang usaha dan peningkatan pendapatan. Ia menilai kegiatan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal yang tampil dalam festival budaya itu berpotensi besar untuk memasarkan produk unggulan daerah.
Firnadi juga menegaskan pentingnya menciptakan pasar yang konsisten bagi produk lokal. Ia menilai rutinitas penyelenggaraan event budaya oleh Pemkab Kukar secara langsung menjadikan daerah tersebut dinamis secara ekonomi dan menarik minat pengunjung dari luar.
“Bayangin kalau Kukar tidak ada event, siapa yang akan datang, khususnya masyarakat dari luar daerah,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa sejak lama Pemkab Kukar telah rutin melibatkan pelaku UMKM dalam kegiatan daerah, sebuah langkah yang menurutnya patut dilanjutkan dan diperkuat.
Lebih jauh, Firnadi menyoroti bahwa pemberdayaan UMKM tidak boleh hanya sebatas saat event berlangsung. Ia mendorong agar kebijakan pendukung UMKM dijalankan secara berkelanjutan, mulai dari pelatihan keterampilan, akses permodalan, hingga promosi produk secara lebih luas dan terstruktur.
Dengan dukungan konkret seperti itu, Firnadi optimistis geliat ekonomi masyarakat Kukar akan semakin menguat, sekaligus memperkokoh identitas budaya daerah. Ia mengajak seluruh pihak untuk melihat budaya bukan hanya sebagai warisan, melainkan juga sebagai motor penggerak ekonomi lokal.


