Bontang – Pemerintah Kota Bontang harus segera mengevaluasi mekanisme lelang proyek menyusul beberapa proyek yang masih belum selesai hingga penghujung tahun 2023.
Anggota Komisi III DPRD Bontang, Faisal FBR, menekankan perlunya evaluasi terutama terkait kebiasaan melakukan lelang proyek pada waktu yang terlalu mendekati akhir tahun.
Hal ini dianggap penting agar pelaksanaan proyek dapat diselesaikan tanpa harus berlanjut ke tahun berikutnya.
Faisal FBR memberikan contoh dengan proyek pengerjaan turap di Jalan Soekarno-Hatta, di mana progresnya dinilai sangat minim hingga pekan keempat November.
Ia mengungkapkan kekhawatirannya bahwa proyek tersebut mungkin tidak akan selesai tepat waktu. Oleh karena itu, Faisal FBR mendesak agar jadwal lelang proyek direncanakan dan dilaksanakan pada awal tahun untuk memastikan penyelesaian proyek tidak terhambat.
“Saya suarakan berulang kali bahwa jadwal lelang harus diupayakan di awal tahun. Bayangkan proyek baru dilelang bulan Juli, satu bulan setelahnya pemenang mulai siapkan material. Sulit keburu penyelesaian. Kalau pun selesai, konstruksinya jangan sampai asal-asalan,” ungkap Faisal FBR Sabtu (25/11/2023).
Selain itu, Faisal juga menyoroti keterlambatan dalam penyelesaian proyek pada beberapa tahun sebelumnya, yang akhirnya mengakibatkan kontraktor di-blacklist di beberapa wilayah, termasuk Bontang.
Ia berharap mekanisme pemilihan rekanan ke depan memperhatikan track record atau kredibilitas kontraktor, termasuk dari segi keuangan di bank.
Selain itu, Faisal menekankan perlunya peningkatan efisiensi dalam mekanisme pemberkasan untuk menghindari kelambatan pembayaran dalam setiap kegiatan.
“Ini saya juga baru dapat laporan. Masa pekerjaan sudah rampung dan ditagih sejak awal Agustus, hingga kini belum dicairkan. Harus berbenah, jangan cepat puas seolah semua sudah berjalan ideal,” pungkasnya.

 
		
 
									 
					
