Samarinda – Kekhawatiran masyarakat Samarinda kembali terusik setelah muncul laporan dugaan dua kasus Covid-19 yang sedang ditangani di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie (AWS).
Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Ekti Imanuel, menyerukan agar warga tidak terpancing kepanikan dan tetap mempercayakan proses penanganan kepada pemerintah dan otoritas kesehatan.
Dugaan kasus tersebut mencuat setelah dua warga Kalimantan Timur menjalani perawatan intensif di ruang isolasi RSUD AWS. Kedua pasien diduga terinfeksi virus corona dan kini dalam pengawasan ketat tim medis.
Pemerintah setempat merespons cepat dengan mengirimkan sampel pasien ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, untuk menjalani uji PCR guna memastikan jenis dan status infeksi, termasuk kemungkinan varian baru.
“Kita berdoa jangan lagi lah. Saya yang korban covid dulu. Kita percaya barang itu ada, tetapi kita juga percaya kepada pemerintah, pasti sudah ada persiapan,” kata Ekti Imanuel, mengingatkan warga untuk tetap waspada namun tidak panik.
Ekti yang pernah menjadi pasien Covid-19, menekankan bahwa kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan adalah kunci utama dalam mencegah penyebaran virus. Ia juga mengajak masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat, disiplin menggunakan masker, dan meningkatkan kebersihan pribadi serta lingkungan sekitar.
Langkah cepat juga telah dilakukan oleh RSUD AWS. Kepala Humas rumah sakit, Arysia Andhini, menyebutkan pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kaltim dan menyampaikan laporan resmi kepada Kementerian Kesehatan.
Menurut Arysia, pengambilan sampel kedua pasien telah difasilitasi untuk pemeriksaan mendalam terkait kemungkinan mutasi baru.
“Meskipun ada dugaan varian baru, masyarakat tidak perlu panik berlebihan,” ujar Arysia pada Senin 9 Juni 2025.
Ia menjelaskan bahwa berdasarkan data sementara, varian yang beredar saat ini belum menunjukkan tingkat keparahan yang tinggi seperti pada awal pandemi.
Namun demikian, ia tetap mengingatkan pentingnya kembali menerapkan protokol dasar seperti mencuci tangan, menjaga jarak, dan mengenakan masker, terutama bagi mereka yang memiliki gejala batuk atau flu.
Pemprov Kaltim terus memantau kondisi kedua pasien dan bersiaga terhadap kemungkinan lonjakan kasus serupa. Koordinasi lintas sektor dilakukan untuk memastikan deteksi dan respons cepat jika ada temuan baru terkait penyebaran virus ini.
Situasi ini menjadi pengingat bahwa pandemi belum sepenuhnya berlalu, dan masyarakat tetap diimbau menjaga kewaspadaan agar lonjakan kasus tak terulang kembali.


