Puasa atau “shaum” dalam bahasa Arab, memiliki makna menahan diri dari makan, minum, berbicara, nikah, dan berjalan. Sebagai kewajiban utama umat Islam, puasa Ramadhan diwajibkan oleh Allah Ta’ala dan disertai dengan banyak hikmah.
Meski begitu, terdapat sebagian orang yang enggan melaksanakan kewajiban ini, yang perlu diingatkan akan konsekuensinya.
Dasar Hukum Puasa
Puasa Ramadhan wajib bagi setiap muslim yang telah baligh, berakal, dalam keadaan sehat, dan mukim. Dasar hukumnya terdapat dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah. Firman Allah dalam Surah Al-Baqarah ayat 183 menyatakan bahwa puasa wajib untuk mencapai ketakwaan.
Peringatan dari Al-Qur’an dan As-Sunnah
Dalam Al-Qur’an, kisah Nabi Zakaria yang berpuasa dari berbicara sebagai bentuk nazar menunjukkan tingginya komitmen dan pengorbanan dalam menjalankan ibadah puasa (QS. Maryam: 26). Hadits-hadits Rasulullah juga menegaskan kewajiban puasa, di antaranya hadits yang menyatakan Islam terbangun di atas lima perkara, termasuk di dalamnya puasa Ramadhan.
Kisah Abu Umamah Al Bahili
Kisah Abu Umamah Al Bahili, seorang sahabat Rasulullah, memberikan peringatan bagi mereka yang sengaja membatalkan puasa atau bahkan enggan berpuasa. Dalam mimpinya, Abu Umamah dibawa ke gunung yang terjal, di mana dia mendengar jeritan para penghuni neraka yang berbuka sebelum waktunya. Kisah ini menjadi peringatan akan siksaan bagi orang yang membatalkan puasa dengan sengaja.
Konsekuensi Meninggalkan Puasa
Meninggalkan puasa Ramadhan tanpa alasan yang sah termasuk dosa besar. Dalam hadits, Rasulullah menyebutkan bahwa orang yang meninggalkan puasa secara sengaja tidak dapat menggantinya dengan puasa setahun penuh, kecuali jika ada udzur yang sah. Kesalahan ini lebih buruk dari dosa besar lainnya, seperti berzina atau minum khamar.
Peringatan bagi Kaum Muslimin
Melalui kisah Abu Umamah dan penegasan dari Al-Qur’an serta As-Sunnah, peringatan bagi kaum muslim pentingnya menjalankan ibadah puasa dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan. Meninggalkan puasa bukan hanya kesalahan, tetapi juga dapat membawa konsekuensi berat di akhirat.
Makna Sejati Puasa
Puasa bukan sekadar menahan diri dari makan dan minum, melainkan sebuah ibadah yang membentuk karakter dan ketakwaan. Marilah kita memahami makna sejati puasa, yaitu meningkatkan kesadaran diri, menahan hawa nafsu, dan mendekatkan diri kepada Allah.
Semoga peringatan ini dapat memotivasi setiap muslim untuk menjalankan puasa Ramadhan dengan sepenuh hati dan mendapatkan keberkahan di dunia dan akhirat.


