Purwakarta – Pemerintah Desa Cimahi, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta menyalurkan honor kadeudeuh kepada para guru ngaji menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 H. Penyaluran ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan safari tarawih keliling (Tarling) yang dilakukan Kepala Desa Cimahi bersama jajaran perangkat desa.
Sebanyak 10 orang guru ngaji menerima honor sebesar Rp2 juta per orang, dipotong pajak, yang bersumber dari Dana Desa tahun anggaran 2025. Penyerahan dilakukan langsung oleh Kepala Desa Cimahi, Asep Saepul Bahrie, pada Selasa malam 25 Maret 2025.

“Sebanyak 10 orang guru ngaji mendapatkan honor kadeudeuh selama setahun sejumlah 2 juta rupiah dipotong pajak. Ini bentuk apresiasi pemerintah kepada para guru ngaji yang memiliki anak didik sehingga lebih bermanfaat, apalagi menjelang Hari Raya Idulfitri,” ujar Asep.
Program pemberian honor ini telah berjalan selama beberapa tahun terakhir. Tujuannya adalah memberikan semangat dan dukungan moral kepada para guru ngaji yang selama ini berperan penting dalam mencetak generasi yang siap secara keagamaan.
“Ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah agar para guru ngaji lebih fokus mengajar dan semangat. Selama ini, pemerintah sudah berupaya memberi perhatian, walaupun nilainya belum maksimal,” jelasnya.
Lebih dari sekadar bantuan materi, perhatian pemerintah ini diharapkan menjadi pemicu semangat bagi para guru ngaji untuk terus mentransfer ilmu keislaman kepada para santri dengan lebih sabar dan tekun.
“Paling tidak, perhatian pemerintah ini menjadikan motivasi para guru ngaji untuk lebih dalam mentransfer ilmunya kepada anak didik dan lebih bersabar dalam mengajarkan berbagai keilmuan sehingga generasi ke depan lebih siap menghadapi tantangan zaman,” tegasnya.
Ia pun berharap, menjelang Idulfitri tahun ini, para guru ngaji dapat merasakan manfaat nyata dari bantuan tersebut dan bisa merayakan lebaran bersama keluarga dengan lebih gembira dan tenang.
“Mudah-mudahan menjelang Idulfitri ini para guru ngaji lebih merasakan manfaatnya sehingga lebih gembira bersama keluarga dan lebih semangat memperhatikan umat dalam menjalankan kewajiban sebagai penuntun,” tutup Asep.