Kutim – Mahyunadi, calon Wakil Bupati Kutai Timur (Kutim) dari pasangan calon nomor urut 2, menggelar pertemuan dengan relawan Sangkutu’ Banne di Gang Melon, Kampung Tator, Singa Gembara, Jumat sore (11/10/2024).
Silaturahmi ini memperkuat solidaritas lintas suku dan agama yang menjadi ciri khas relawan dalam mendukung pasangan Ardiansyah-Mahyunadi (Army) menuju Pilkada Kutim 2024.
Relawan Sangkutu’ Banne dikenal sebagai kelompok yang merepresentasikan keragaman budaya dan agama di Kutim, namun dengan satu tujuan—memenangkan pasangan Army.
“Kami adalah satu kesatuan yang solid. Beragam suku, agama, dan budaya, tapi kami memiliki misi yang sama: memperjuangkan kemenangan Army di Pilkada Kutim,” ujar Petrus Sombo Layu, tuan rumah yang juga koordinator relawan.
Solidaritas yang Mewakili Keberagaman Kutim
Sangkutu’ Banne, yang dalam bahasa setempat berarti “Ikatan Utuh”, merefleksikan kekuatan solidaritas kelompok relawan ini. Keberagaman yang mereka miliki justru menjadi kekuatan, terutama dalam upaya mendukung Mahyunadi dan Ardiansyah.
“Kami akan terus bergerak, menggalang dukungan dari rumah ke rumah, kampung ke kampung, memastikan Army menang,” tegas Petrus.
Mahyunadi pun menyambut antusias dukungan ini. Ia mengungkapkan rasa terima kasih atas semangat para relawan dan menekankan pentingnya menjaga persatuan demi kemajuan Kutim.
“Saya sangat bersyukur bisa berada di sini dan melihat langsung semangat teman-teman relawan Sangkutu’ Banne. Ini menjadi bukti bahwa kita semua sepakat, pasangan Army adalah pilihan terbaik untuk Kutim,” ucap Mahyunadi.
Fokus pada Kesejahteraan dan Kemitraan
Dalam sambutannya, Mahyunadi juga menjelaskan visi pasangan Army untuk memajukan Kutim, khususnya dalam hal pembangunan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat. Menurutnya, anggaran daerah akan digunakan seefektif mungkin untuk kepentingan publik, bukan untuk kepentingan pribadi.
“Kami pastikan program-program kami bertujuan membawa kesejahteraan untuk semua lapisan masyarakat Kutim, tanpa terkecuali. Anggaran harus digunakan sebaik-baiknya untuk rakyat,” tegas Mahyunadi.
Ia juga menyoroti pentingnya kemitraan antara Bupati dan Wakil Bupati dalam menjalankan pemerintahan. “Dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 2014, jelas tidak ada dikotomi antara tugas Bupati dan Wakil Bupati.
“Kami adalah satu tim yang bekerja sama, bukan untuk bersaing, melainkan untuk menjalankan amanah masyarakat Kutim,” tambahnya.
Dukungan dari Tokoh Politik
Pertemuan di Gang Melon ini juga dihadiri sejumlah tokoh politik dari berbagai partai yang mendukung pasangan Army. Tokoh-tokoh dari Partai Gerindra, Perindo, hingga Hanura turut memberikan dukungan mereka. Kehadiran politisi ini menandakan semakin solidnya dukungan yang diberikan kepada pasangan calon nomor urut 2 tersebut.
“Bersama-sama, kami yakin Kutim bisa lebih maju. Dukungan dari relawan seperti Sangkutu’ Banne ini adalah kekuatan besar bagi kami untuk mewujudkan visi tersebut,” tutup Mahyunadi.
Dengan pertemuan ini, Sangkutu’ Banne tidak hanya menjadi sekadar kelompok relawan, tetapi juga simbol solidaritas lintas budaya di Kutim. Relawan ini berhasil menggalang dukungan dari berbagai komunitas, memperlihatkan bagaimana persatuan mampu membawa perubahan signifikan di wilayah Kutim.
Dukungan lintas suku, agama, dan budaya ini diharapkan menjadi pondasi yang kuat dalam mendorong pasangan Army untuk membawa Kutim ke arah yang lebih sejahtera.

 
		
 
									 
					
