Jakarta – Dalam diskusi panel yang mengguncang nurani dunia di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dua pelapor khusus PBB mengecam keras sikap diam komunitas internasional terhadap kekejaman yang dialami perempuan dan anak perempuan di Gaza.

Forum yang digelar, Kamis 30 Oktober 2025 itu menyorot penderitaan yang disebut telah melampaui batas-batas nalar dan hukum kemanusiaan.

Reem Alsalem, Pelapor Khusus PBB untuk Kekerasan terhadap Perempuan, menyatakan bahwa pembantaian massal terhadap ribuan perempuan Palestina adalah bukti nyata kegagalan moral global. Ia menyebut dunia telah kehilangan empatinya terhadap penderitaan kaum perempuan yang kini menjadi korban utama dalam konflik berkepanjangan di Jalur Gaza.

“Pembantaian terhadap ribuan perempuan dan anak perempuan Palestina serta penderitaan tak terbayangkan yang mereka alami menjadi bukti nyata bahwa dunia tak lagi peduli,” ujar Alsalem .

Ia juga menekankan bahwa skala kekejaman Israel terhadap warga sipil Gaza, khususnya perempuan, telah melewati batas terminologi hukum internasional yang selama ini dikenal. Menurutnya, tak ada lagi kata yang cukup untuk menggambarkan horor yang dihadapi rakyat Palestina setiap hari.

Sementara itu, Francesca Albanese, Pelapor Khusus PBB untuk situasi HAM di wilayah pendudukan Palestina, menyebut kondisi Gaza telah membongkar rapuhnya institusi PBB sendiri. Ia menyebut tragedi yang terjadi mencerminkan ketidakmampuan PBB dan komunitas internasional menjalankan mandat Piagam PBB untuk menjaga perdamaian dan hak asasi manusia.

“Pengorbanan rakyat Palestina mencerminkan ketidakmampuan komunitas internasional menunaikan janji Piagam PBB,” kata Albanese.

Ia menyayangkan kegagalan fatal negara-negara anggota PBB dalam mencegah genosida yang terjadi di depan mata dunia. Dalam pernyataan pedas, Albanese menuding beberapa negara justru memperpanjang konflik dengan terus memasok senjata kepada Israel, yang dinilainya memperparah kekejaman di Gaza.

Kedua pakar PBB itu mengirimkan pesan jelas kepada para pemimpin dunia: ketidakpedulian terhadap penderitaan perempuan dan anak-anak di Gaza adalah cermin kehancuran moral internasional. Dunia, menurut mereka, tidak hanya gagal melindungi, tetapi juga diam saat kemanusiaan direnggut secara brutal.

Seruan moral yang dilontarkan dalam forum tersebut diharapkan mampu menjadi titik balik bagi peran PBB dan negara-negara besar untuk menghentikan kekerasan serta menegakkan keadilan bagi para korban perang yang selama ini terabaikan.

Silakan Bekomentar
Share.
Exit mobile version