Garut – Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, menurunkan tim untuk melaksanakan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) guna memperoleh data akurat mengenai prevalensi stunting. Survei ini penting untuk menentukan langkah kebijakan yang lebih tepat sasaran dalam penanganan stunting di daerah.

“Kita berharap pelaksanaan SSGI pada 2024 ini bisa memberikan gambaran yang sesuai dengan kondisi di lapangan, sehingga kita bisa lebih fokus dalam menanggulangi stunting,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani, dalam rapat koordinasi di Garut, Jumat (27/9/2024).

Survei yang akan dilakukan oleh Sucofindo Survei ini dijadwalkan berlangsung mulai 2 hingga 30 Oktober 2024, mencakup 57 puskesmas di 83 desa/kelurahan dan 39 kecamatan di Garut.

Leli Yuliani memaparkan bahwa angka prevalensi stunting di Garut pada 2023 mencapai 24,1 persen, mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2022 yang sebesar 23,6 persen. Namun, hasil pengukuran langsung di lapangan pada Juni 2024 menunjukkan prevalensi yang jauh lebih rendah, yaitu 11,39 persen. Data ini diperoleh melalui penimbangan balita yang dilakukan secara menyeluruh.

“Dengan pengukuran langsung di lapangan, kami mencatat angka stunting sebesar 11,39 persen, dan data ini sudah kami laporkan kepada Pak Sekda,” jelas Leli, menegaskan bahwa data tersebut dihimpun berdasarkan nama dan alamat setiap balita yang ditimbang.

Sekretaris Daerah Kabupaten Garut, Nurdin Yana, menekankan pentingnya koordinasi antara berbagai pihak dalam memastikan survei berjalan lancar. Ia mengajak seluruh instansi terkait untuk berperan aktif dalam mendukung pelaksanaan SSGI 2024.

“Koordinasi ini sangat penting, karena survei ini akan menjadi landasan kebijakan kita dalam menangani masalah stunting,” ujar Nurdin.

Pelaksanaan SSGI 2024 diharapkan bisa memberikan gambaran jelas mengenai kondisi stunting di Kabupaten Garut. Dengan adanya data yang lebih akurat, diharapkan pemerintah daerah bisa merumuskan kebijakan yang lebih tepat dalam menurunkan angka prevalensi stunting di masa mendatang.

“Data yang akurat sangat krusial agar kita bisa mengambil kebijakan yang efektif dan sesuai dengan kondisi di lapangan,” ujar Leli, berharap hasil survei kali ini dapat lebih mendekati angka riil.

Silakan Bekomentar
Share.
Exit mobile version