Bontang – Pemerintah Kota Bontang berada di bawah sorotan publik setelah beberapa proyek pembangunan di kota ini masih terhenti di penghujung tahun 2023. Menyikapi hal ini, anggota Komisi III DPRD Bontang, Faisal bergerak cepat untuk meminta Pemkot Bontang untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap mekanisme lelang proyek.
Faisal menekankan perlunya mengubah kebiasaan dalam melaksanakan lelang proyek agar dapat dimulai lebih awal. Hal ini diharapkan dapat memastikan pengerjaan proyek selesai tepat waktu dan tidak melibatkan tahun-tahun berikutnya.
Salah satu proyek yang menjadi perhatian utama adalah proyek pembangunan turap di Jalan Soekarno-Hatta. Faisal menyatakan keprihatinannya terhadap kemungkinan proyek tersebut terbengkalai, mengingat progresnya yang dinilai sangat minim hingga pekan keempat November.
“Secara umum, kita perlu melakukan evaluasi yang berani. Saya sudah mengingatkan ini berkali-kali, terutama dalam rapat paripurna besar. Jadwal lelang harus dimulai lebih awal, bahkan di awal tahun,” ujarnya saat paripurna di Gedung 3 Dimensi, Senin (28/11/2023).
Faisal memberikan contoh bahwa jika proyek baru dilelang pada bulan Juli, maka pemenang lelang baru akan memulai persiapan material setelah sebulan berlalu. Menurutnya, hal ini akan sulit untuk mencapai penyelesaian tepat waktu. Ia juga menyoroti pentingnya memastikan bahwa konstruksi proyek dilakukan dengan baik dan tidak asal-asalan.
Lebih lanjut, Faisal menyampaikan keprihatinannya terkait keterlambatan penyelesaian proyek beberapa tahun belakangan yang berujung pada di-black list-nya beberapa kontraktor di sejumlah wilayah, termasuk Bontang. Ia berharap bahwa mekanisme pemilihan rekanan ke depan harus benar-benar mempertimbangkan track record dan kredibilitas kontraktor, termasuk dari segi keuangan di bank.
Di sisi lain, dalam mekanisme pemberkasan pencairan, Faisal menekankan perlunya pihak pelaksana pemerintah setempat untuk melakukan perbaikan. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi kelambatan pembayaran dalam setiap kegiatan, yang dapat berdampak negatif pada proyek-proyek yang sedang berlangsung.
“Saya baru menerima laporan ini. Pekerjaan sudah selesai sejak awal Agustus, namun pembayaran hingga saat ini belum dicairkan. Ini patut disayangkan, karena pasti ada banyak tanggungan pembayaran. Kita harus terus berbenah dan tidak cepat puas, seolah-olah semuanya sudah berjalan dengan baik,” tambahnya.
Dengan adanya evaluasi mendalam terhadap mekanisme lelang proyek, diharapkan Pemerintah Kota Bontang dapat memperbaiki dan meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan proyek pembangunan di masa mendatang, sehingga pembangunan dapat berjalan sesuai rencana dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.

 
		
 
									 
					
