Samarinda – Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Timur, Sapto Setyo Pramono, turun langsung dalam agenda reses masa persidangan II tahun 2025 di Gang Budiman, RT 23 dan 29, Jalan Oto Iskandar Dinata, Kecamatan Samarinda Ilir, Kamis 3 Juli 2025.

Dalam suasana guyub dan terbuka, Sapto menyerap berbagai keluhan masyarakat, mulai dari kondisi masjid yang rusak, kejanggalan dalam distribusi seragam sekolah gratis, hingga belum meratanya bantuan pendidikan program Gratispol. Ia menyebut, kegiatan reses seperti ini menjadi sarana efektif untuk menjaring permasalahan riil masyarakat.

“Saya ingin mendengar langsung apa saja masalah yang dihadapi warga, supaya bisa kita carikan solusinya bersama,” ucap Sapto dalam forum yang dihadiri tokoh masyarakat, ketua RT, dan warga setempat.

Salah satu perhatian utama warga adalah perbaikan rumah ibadah, termasuk masjid dan langgar yang kondisinya mulai memprihatinkan. Mendengar hal tersebut, Sapto tak ragu menyampaikan kesediaannya membantu secara pribadi.

“Untuk perbaikan masjid di sini, saya bantu langsung dari dana pribadi. Ini bentuk kepedulian saya pada tempat ibadah,” tegasnya.

Persoalan seragam sekolah juga menjadi sorotan. Meski pemerintah provinsi telah menggulirkan program Gratispol, warga mengaku masih ada pungutan seragam di beberapa sekolah. Merespons hal ini, Sapto meminta ketua RT segera melakukan pendataan agar bisa ditindaklanjuti ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kaltim.

“Harusnya seragam itu sudah di-cover program Gratispol. Kalau masih ada penarikan, saya akan teruskan ke Disdik Provinsi. Saya juga minta Ketua RT segera mendata supaya jelas,” jelas Sapto.

Sementara itu, seorang mahasiswa Universitas Mulawarman angkatan 2024 juga menyampaikan bahwa dirinya belum mendapat bantuan pendidikan dari program Gratispol. Sapto menjawab bahwa hal tersebut berkaitan dengan penyesuaian anggaran pasca pelantikan gubernur baru.

“Sekarang Pemprov masih fokus pada mahasiswa baru. Gubernur baru dilantik dengan APBD lama yang sudah disahkan. Insyaallah di 2026 akan lebih merata dan semua bisa merasakan manfaat Gratispol,” paparnya.

Ia pun menegaskan bahwa program Gratispol merupakan inisiatif jangka panjang Pemprov Kaltim untuk mendukung akses pendidikan dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi.

“Gratispol ini program besar untuk masa depan anak-anak kita. Meski bertahap, ke depan kita harapkan semua bisa merasakan,” tambah Sapto.

Seluruh aspirasi warga dalam agenda reses tersebut dicatat langsung oleh tim Sapto, termasuk permintaan paving jalan lingkungan dan drainase di beberapa titik.

“Semua sudah saya catat, dan saya akan kawal sampai ada tindak lanjut. Jangan khawatir, aspirasi kalian akan saya bawa dan perjuangkan,” katanya.

Kegiatan reses di Sungai Dama ini merupakan bagian dari rangkaian agenda Sapto Setyo Pramono menyambangi Dapil I Samarinda. Ia berharap pola komunikasi langsung seperti ini dapat membuka ruang partisipasi warga dalam pembangunan daerah.

Dengan semangat keterbukaan dan keberpihakan, Sapto ingin memastikan setiap suara dari gang-gang kecil kota turut berkontribusi dalam penyusunan kebijakan publik di Kalimantan Timur.

Silakan Bekomentar
Share.
Exit mobile version