Kutim – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Leni Anggraini, mengungkapkan keprihatinannya terhadap dampak sosial yang ditimbulkan oleh pasar tumpah di wilayah tersebut.
Menurutnya, pasar tumpah tidak hanya menjadi tempat mencari nafkah bagi banyak orang. Tetapi juga menimbulkan masalah ketertiban umum, terutama terkait dengan lalu lintas di sekitarnya.
“Berbicara tentang pasar tumpah, ada aspek sosial kemanusiaan yang perlu diperhatikan. Banyak orang yang mencari nafkah di pasar tersebut,” ujar Leni Anggraini dalam wawancara, beberapa waktu lalu.
Ia menyoroti masalah ketertiban umum terkait dengan padatnya aktivitas di pasar tumpah. Terutama terkait dengan lalu lintas di sekitar area pasar. Jalan APT Pranoto dan jalan impres menjadi padat terutama pada sore hari.
“Pelanggan dan lalu lintas di sekitar pasar menjadi semakin padat, terutama pada sore hari. Ini menimbulkan tantangan baru dalam menjaga ketertiban umum,” tambahnya.
Leni Anggraini juga menekankan pentingnya penanganan yang komprehensif terhadap masalah pasar tumpah, yang tidak hanya menyangkut aspek sosial dan kemanusiaan. Tetapi juga aspek ketertiban umum dan lalu lintas.
“Pasar tumpah membutuhkan penanganan yang komprehensif, yang tidak hanya menyangkut aspek sosial dan kemanusiaan, tetapi juga aspek ketertiban umum dan lalu lintas. Kita perlu mencari solusi yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus menjaga ketertiban di wilayah tersebut,” tandasnya.
Dengan demikian, masalah pasar tumpah di Kutai Timur perlu menjadi perhatian serius bagi pemerintah setempat guna menjaga kesejahteraan masyarakat dan ketertiban umum di wilayah tersebut.

 
		
 
									 
					

