Kutai Timur – Ketua Komisi A DPRD Kutai Timur (Kutim), Eddy Markus Palinggi, melihat potensi besar pengembangan peternakan dan pertanian di Kutim untuk memenuhi kebutuhan pangan lokal yang masih sangat bergantung pada pasokan luar daerah.
Dalam wawancara di gedung DPRD Kutim pada Rabu (30/10/2024), Eddy menyampaikan bahwa daerah ini berpeluang menjadi pemasok pangan utama, apalagi dengan adanya Ibu Kota Nusantara (IKN) yang akan menambah permintaan pasar.
Eddy menuturkan pengalamannya saat membawa para peternak Kutim belajar langsung ke Blitar, Jawa Timur, yang menyuplai 62 persen produksi telur nasional. Menurutnya, pengembangan peternakan di sana sangat didukung oleh pemerintah, sehingga dapat menginspirasi daerah lain. Ia berharap pola serupa diterapkan di Kutim, dengan dukungan yang lebih tepat sasaran kepada petani dan peternak.
Menurut Eddy, pemerintah perlu memberikan intervensi yang lebih efektif bagi petani dan peternak yang benar-benar memiliki semangat tinggi. Ia menegaskan bahwa bantuan sebaiknya disalurkan kepada orang-orang yang berani berkembang, bukan hanya yang sekadar mau menerima bantuan.
“Saya bilang ke dinas, dukung para petani yang ‘pikirannya gila’, yang mau berkembang. Jangan yang takut-takut. Bantuan permodalan harus disalurkan kepada yang benar-benar punya ambisi besar dalam berternak atau berkebun,” kata Eddy.
Selain itu, ia mengingatkan pentingnya seleksi penerima bantuan agar bantuan pemerintah dapat dimanfaatkan secara maksimal. Menurutnya, permodalan dan subsidi harus diberikan kepada petani dan peternak yang berkomitmen tinggi untuk berkembang, agar program pemberdayaan ini benar-benar berdampak pada kemandirian pangan daerah.
Eddy juga mengingatkan bahwa Kutim masih sangat bergantung pada pasokan luar daerah untuk berbagai komoditas pangan, padahal potensi lahan di sini cukup besar. Menurutnya, dengan perencanaan dan dukungan yang tepat, Kutim bisa mengembangkan komoditas-komoditas seperti telur, jagung, dan sayur mayur secara mandiri.
“Jangan berpikir jauh dulu sampai ke IKN, untuk kebutuhan Kutim sendiri saja saat ini masih banyak bergantung dari luar. Peluang di sini sangat luar biasa sebenarnya,” tambah Eddy.
Ia berharap ke depannya pemerintah daerah Kutim dapat lebih fokus pada pengembangan sektor pertanian dan peternakan melalui kebijakan-kebijakan yang strategis. Dengan demikian, daerah ini tidak hanya dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, tetapi juga berpotensi menjadi pemasok bagi wilayah IKN dan sekitarnya.

 
		
 
									 
					

