Samarinda – Di tengah era digital yang serba instan, suara peringatan datang dari anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Damayanti, yang mengajak generasi muda untuk tidak larut dalam kenikmatan teknologi dan melupakan semangat belajar.
“Teknologi itu alat bantu, bukan pengganti usaha,” katanya, menggarisbawahi pentingnya kesadaran akan dampak pemanfaatan teknologi secara pasif.
Damayanti menyoroti menurunnya minat belajar di kalangan remaja. Ia menyebutkan bahwa penggunaan perangkat digital tanpa pengendalian telah menyebabkan banyak anak muda lebih mengenal konten viral daripada bahan bacaan. Ini, menandai adanya krisis orientasi belajar yang perlu segera ditangani.
“Teknologi seharusnya menjadi alat bantu untuk maju. Tapi kalau digunakan hanya untuk bersantai sambil rebahan, menonton tanpa henti, maka kita sedang menggali jurang kemunduran,” tegasnya, Senin (2/6/2025).
Damayanti menekankan bahwa sepuluh tahun ke depan, generasi muda hari ini akan menjadi pemimpin bangsa. Ia menyerukan agar mereka tidak hanya menjadi penonton di tengah riuhnya dunia maya, melainkan menjadi pelaku perubahan yang aktif dan sadar arah.
Ia juga mengangkat isu yang lebih mendalam, yakni pengaruh budaya asing yang menyusup lewat media digital. Menurutnya, penting bagi generasi muda untuk memiliki filter yang tajam dalam menyerap informasi.
“Bukan berarti kita menolak pengaruh luar. Tapi kita harus cerdas. Harus punya filter. Jangan semua yang viral langsung ditelan mentah-mentah,” ujarnya.
Sebagai solusi, Damayanti mendorong peningkatan budaya literasi yang kini mulai tergeser. Ia mengajak anak muda untuk kembali menghidupkan tradisi membaca, berdiskusi, dan menulis demi memperluas wawasan dan membangun daya pikir kritis. Hal ini diyakininya sebagai fondasi untuk menciptakan pemimpin masa depan yang tidak hanya cerdas, tapi juga berkarakter kuat.
Menutup pesannya, Ketua Fraksi PKB DPRD Kaltim itu mengajak generasi muda untuk tidak hanya mengikuti arus tren digital.
“Jadilah generasi yang mampu menentukan arah. Mulailah dari sekarang. Bangun niat, kuatkan karakter, dan bentuk tekad untuk memimpin. Jangan tunggu nanti,” tutupnya.

 
		
 
									 
					
