Kukar – Di tengah semarak olahraga prestasi daerah, nama-nama atlet Asosiasi Lari Trail Indonesia (ALTI) Kutai Kartanegara menjulang dengan harum. Mereka sukses menorehkan prestasi pada ajang bergengsi Borneo Extrem Jungle Run 2025 yang digelar di Samarinda, memperlihatkan kapasitas Kukar sebagai gudang pelari tangguh.
Ajang yang berlangsung pada pertengahan Juli ini mencatat kemenangan gemilang: Asriel menyabet posisi pertama di Kategori Umum 10K, disusul Bagas dan Wandi yang masing-masing finis di urutan ke-4 dan ke-5, serta Arie dan Lidya yang masuk enam besar sebagai pelari berpotensi. Sementara di Kategori Master 10K, Hj. Indah mempersembahkan medali perunggu, mempertegas prestasi kolektif ALTI Kukar.
Dalam acara “Apresiasi Prestasi Atlet ALTI Kukar” yang digelar di Café Nasa, Tenggarong, Jumat malam 18 Juli 2025, Ketua Umum ALTI Kukar Firnadi Ikhsan memberikan pujian khusus atas capaian tersebut.
“Keikutsertaan para atlet difasilitasi langsung oleh ALTI Kukar sebagai bentuk dukungan pengembangan prestasi olahraga lari trail di tingkat daerah,” ujarnya.
Firnadi yang juga anggota DPRD Kaltim dari Fraksi PKS menekankan pentingnya pembinaan berkelanjutan bagi para atlet lokal. Menurutnya, sejak lari trail diterima sebagai cabang olahraga prestasi melalui keanggotaan ALTI di KONI pada 2024, maka pembinaan tak boleh lagi bersifat sporadis.
“Yang artinya kita harus mulai sekarang memang betul-betul membuat manajemen pembinaan atlet di daerah-daerah supaya tercatat dan betul-betul terbina,” tegasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa kejuaraan seperti Borneo Ultra Mix Trail (BUMP) di Kaltim memberikan poin dari International Trail Running Association (ITRA), yang menjadi basis seleksi untuk ajang nasional dan internasional.
“Dan poin ini akan menentukan peringkat seorang pelari trail, dan ini akan kita gunakan untuk nanti mengikuti seleksi sehingga bisa mengikuti kejuaraan nasional maupun kejuaraan dunia,” jelas Firnadi.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa capaian para atlet ALTI Kukar bukan hanya hasil kerja keras pribadi, tetapi juga wujud kebanggaan kolektif masyarakat Kutai Kartanegara.
“Pembinaan akan terus diberikan melalui keikutsertaan di kejuaraan lainnya, serta penghargaan dan pembinaan bagi para atlet,” pungkasnya.

 
		
 
									 
					
