Kutai Timur – Ketua Komisi D DPRD Kutai Timur bidang Kesejahteraan Rakyat, Julfansyah, menyoroti banyaknya proyek pembangunan sekolah di Kutai Timur yang belum rampung.
Julfansyah menyatakan pihaknya akan memanggil Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kutai Timur untuk membahas permasalahan ini, yang dianggap mendesak mengingat kondisi sekolah-sekolah yang tak kunjung selesai dan berdampak pada proses belajar-mengajar.
Dalam rapat Badan Musyawarah (Bamus) DPRD Kutai Timur yang digelar beberapa hari lalu, Julfansyah menyampaikan bahwa sejumlah proyek fisik sekolah. Khususnya di beberapa wilayah Dapil Tiga, masih dalam kondisi terbengkalai. Sekolah Dasar 07 dan 04 adalah beberapa contoh bangunan yang hingga kini belum tuntas pembangunannya.
“Bangunan sekolah banyak yang tidak selesai. Saya sudah minta izin kepada ketua DPRD untuk segera memanggil Kadisdik, karena ini perlu penjelasan,” ujar Zulfansyah.
Banyaknya Proyek yang Terbengkalai di Dapil Tiga
Di Dapil Tiga yang mencakup wilayah Busang, Bengkal, Muara Calong, Batu Ampar, dan Long Masangat, masih banyak proyek sekolah yang belum rampung. Menurutnya, meskipun anggaran besar telah teralokasi, implementasinya masih jauh dari harapan. Hal ini dikhawatirkan akan menghambat akses pendidikan berkualitas bagi masyarakat di wilayah-wilayah tersebut.
“Dengan anggaran yang besar, seharusnya pembangunan berjalan lancar. Namun, nyatanya di lapangan masih banyak yang belum selesai,” ungkapnya.
Pengalaman Sebagai Mantan Kepala Desa Jadi Dasar Pengawasan
Sebagai mantan Kepala Desa selama 11 tahun, Julfansyah mengaku memahami pentingnya pembangunan yang tuntas untuk kepentingan masyarakat. Ia berjanji akan terus mengawal proyek-proyek yang belum terselesaikan agar dinas terkait dapat mempercepat penyelesaian pembangunan.
“Saya harap proyek sekolah yang belum selesai ini bisa segera tuntas, demi kenyamanan belajar anak-anak kita,” tutup Julfansyah.
Dengan adanya rapat pemanggilan Kadisdik ini, DPRD Kutim berharap ada solusi yang lebih konkret untuk mempercepat penyelesaian proyek-proyek sekolah yang belum rampung, sehingga akses pendidikan di Kutai Timur semakin baik.

