Kutai Timur – Anggota DPRD Kutai Timur, Yan, meminta pemerintah daerah untuk menyeimbangkan anggaran antara pembangunan infrastruktur di desa-desa dan pelaksanaan event pariwisata. Menurutnya, infrastruktur dasar seperti jalan, listrik, dan air bersih di pelosok desa harus tetap menjadi prioritas tanpa mengesampingkan upaya promosi budaya melalui pariwisata.
“Saya mendukung promosi budaya dan pariwisata, tetapi jangan sampai anggaran untuk event-event besar mengorbankan kebutuhan dasar masyarakat di desa-desa terpencil. Infrastruktur tetap harus menjadi prioritas,” ujar Yan belum lama ini
Yan memahami pentingnya event pariwisata sebagai sarana untuk memperkenalkan budaya Kutai Timur. Ia menyebut event-event seperti konser yang melibatkan artis nasional dapat menarik perhatian publik, namun perlu dievaluasi efektivitasnya dalam memberikan manfaat jangka panjang.
“Event pariwisata bisa jadi peluang besar untuk memperkenalkan budaya kita, seperti tradisi Dayak yang kaya. Tapi, pelaksanaannya harus jelas tujuannya dan tidak hanya menghabiskan anggaran tanpa hasil nyata,” jelasnya.
Yan berharap dinas pariwisata dapat mengembangkan event budaya ikonik yang mampu menarik perhatian nasional dan internasional, seperti festival Erau di Kutai Kartanegara.
“Kutim punya potensi besar untuk menciptakan event unggulan. Kalau budaya kita dipromosikan dengan baik, itu bisa mendatangkan wisatawan dan meningkatkan ekonomi lokal,” tambahnya.
Meski mendukung promosi pariwisata, Yan menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur di desa-desa tidak boleh terabaikan. Ia menyoroti kebutuhan masyarakat di pelosok desa yang masih memerlukan perbaikan jalan, jaringan listrik, dan air bersih.
“Masyarakat di desa-desa terpencil sangat membutuhkan infrastruktur dasar. Jalan yang baik, listrik, dan air bersih itu kebutuhan utama mereka. Pemerintah harus memastikan bahwa anggaran untuk ini tetap menjadi prioritas,” tegasnya.
Yan meminta pemerintah Kutai Timur untuk lebih bijak dalam mengelola anggaran, memastikan keseimbangan antara pembangunan infrastruktur dan pengembangan sektor pariwisata. Ia juga menekankan pentingnya transparansi dalam penggunaan anggaran untuk event-event pariwisata.
“Anggaran yang ada harus dimanfaatkan secara maksimal untuk kepentingan masyarakat. Kita harus menyeimbangkan antara membangun infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat dan mempromosikan potensi pariwisata kita,” katanya.
Dengan manajemen anggaran yang baik, Yan optimis Kutai Timur dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa sekaligus memajukan sektor pariwisata yang berdaya saing.

