Samarinda – Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Ekti Imanuel, soroti rendahnya indeks pembangunan manusia (IPM) di dua kabupaten yang masih tertinggal di Benua Etam: Kutai Barat (Kubar) dan Mahakam Ulu (Mahulu).
Ekti menyatakan keprihatinannya atas data terbaru yang menunjukkan IPM Kubar masih di angka 74,76 dan Mahulu hanya 70,79 terendah dari sepuluh kabupaten/kota di Kalimantan Timur.
Fokus Pembangunan Sumber Daya
Menurutnya, situasi ini harus menjadi perhatian serius dalam kebijakan pembangunan, khususnya pada sektor sumber daya manusia yang menjadi fondasi kemajuan daerah.
“Itu harapan kita, sinergi dengan visi misi gubernur terutama soal pendidikan dan kesejahteraan. Kalau dari provinsi sudah berjalan, karena kami yang mengawal dari RPJMD dan RKPD-nya,” ujarnya di Pendopo Odah Etam, Senin (5/5/2025).
Pemerataan Layanan Dasar Unggulan
Ekti menekankan pentingnya menjalankan program-program seperti Gratispol, yang mencakup layanan pendidikan dan kesehatan gratis, hingga menjangkau daerah dengan capaian IPM rendah.
Ia mengungkapkan bahwa dalam rencana lima tahun mendatang, akan membangun sekolah unggulan dan rumah sakit di wilayah barat dan utara Kalimantan Timur sebagai bagian dari program prioritas pembangunan SDM.
“Gratispol nanti berjalan, juga pembangunan sekolah unggulan dan rumah sakit untuk di Kubar dan Mahulu. Kita harus pikirkan peningkatan sumber daya manusia,” tambahnya.
Prioritaskan Kualitas Hidup Masyarakat
Ekti juga menegaskan bahwa infrastruktur yang berkembang harus dengan peningkatan kualitas masyarakatnya. Ia menilai masyarakat yang sehat dan cerdas adalah syarat utama pembangunan yang berkelanjutan.
“Kesehatannya yang harus dijalankan, dan itu dari provinsi sudah jalan,” lanjutnya.
Ia mengingatkan kepala daerah untuk memperhatikan kondisi nyata masyarakat sebelum merancang proyek fisik besar. IPM yang rendah seharusnya menjadi prioritas utama yang tak bisa abaikan begitu saja.
“IPM Kubar, Mahulu, Paser ini kepala daerah harus melihat, bukan hanya mau membuat ini dan itu. Kalo orangnya kek gitu gimana? Ini sangat penting harus diperhatikan,” tegasnya.
Ekti juga menyebut, pembebasan lahan untuk rumah sakit di Kubar seluas 20–30 hektare telah dilakukan. Proyek tersebut masuk dalam prioritas jangka menengah lima tahun ke depan bersama pembangunan sekolah unggulan di daerah tertinggal.

 
		
 
									 
					
