Samarinda – Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur Jaya Mualimin mengungkapkan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas). Beliau menjelaskan ada lima tantangan di Benua Etam untuk memberikan layanan dasar kesehatan.
“Kami berharap ada sinergi antara puskesmas, fasilitas pelayanan kesehatan yang lain, pemerintah daerah, dan masyarakat menghadapi tantangan-tantangan. Kami juga berharap ada dukungan dari pemerintah pusat terkait regulasi dan anggaran yang memadai untuk layanan primer,” ujar Jaya di Samarinda, Jumat (3/11/2023).
Lima Tantangan Puskesmas
Lima tantangan puskesmas sebagai penyedia layanan primer kesehatan masyarakat. Hal tersebut antara lain, yaitu (1) kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan sarana prasarana, (2) kerja sama multisektoral, (3) pemberdayaan masyarakat, (4) perubahan kebijakan, dan (5) manajemen pelayanan kesehatan.
Upaya bersama untuk menyelesaikan tantangan pada puskesmas, lanjutnya, bertujuan pada penyediaan layanan kesehatan yang berkualitas, terintegrasi, dan kesinambungan kepada masyarakat.
Dinas Kesehatan Kaltim memberikan edukasi, fasilitasi, dan motivasi kepada para pemangku kepentingan. Sehingga hal itu berperan aktif mencegah dan mengatasi masalah kesehatan di lingkungan.
Pada aspek kebijakan, Jaya mengatakan bahwa perubahan yang terjadi dalam ranah implementasi di puskesmas dan fasyankes lain menghadirkan pro dan kontra.
Dia mencontohkan kebijakan tentang integrasi layanan primer, sesuai Permenkes Nomor 43 tahun 2019, masih menimbulkan berbagai kendala dan tantangan.
Dinas Kesehatan Kaltim, menurutnya, tentu akan menyesuaikan kebijakan itu dengan kondisi di lapangan. Seperti halnya juga mengambil pelajaran dari pengalaman dan langkah terbaik yang ada.
Jaya menyatakan, “Kami memberikan fokus kepada aspek-aspek seperti standar layanan, pengakuan, pengawasan, evaluasi, serta sistem imbalan dan tindakan disiplin. Hal itu untuk puskesmas dan lembaga pelayanan kesehatan lain yang terlibat dalam penyelarasan layanan dasar.”

 
		
 
									 
					
