Samarinda – Menjelang perayaan Idul Adha, Komisi II DPRD Kalimantan Timur menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap lalu lintas dan penjualan hewan kurban di seluruh wilayah provinsi. Hal ini dilakukan untuk menjamin kesehatan dan kelayakan konsumsi ternak yang akan disembelih masyarakat.
Anggota Komisi II DPRD Kaltim, Firnadi Ikhsan, menegaskan bahwa aspek kesehatan ternak harus menjadi prioritas utama mengingat hewan kurban akan dikonsumsi masyarakat secara langsung mulai dari hari H hingga tiga hari tasyrik setelahnya.
“Hal yang penting adalah menjamin kesehatan hewan ternak, karena ini akan dikonsumsi langsung oleh masyarakat kita mulai dari hari H hingga 3 hari berikutnya. Maka ini patut jadi perhatian,” ujarnya, saat diwawancarai di Gedung DPRD Kaltim, Jumat (23/5/2025).
Firnadi menyampaikan keyakinannya bahwa dinas terkait akan tetap melakukan pengawasan rutin, termasuk ke tempat-tempat penjualan hewan kurban, guna memastikan bahwa ternak yang beredar bebas dari penyakit, terutama penyakit mulut dan kuku (PMK).
“Saya yakin setiap tahunnya dinas peternakan turun langsung ke penjualan hewan ternak dan memastikan kelayakannya,” katanya.
Selain itu, perhatian juga diberikan pada jalur-jalur distribusi hewan masuk ke Kalimantan Timur. Pengawasan terhadap pedagang dan dokumen kesehatan ternak di titik-titik perbatasan menjadi hal krusial agar daerah tetap aman dari wabah yang mungkin terbawa dari luar daerah.
DPRD juga mengingatkan masyarakat untuk cermat dalam membeli hewan kurban dan memastikan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) tersedia sebelum transaksi. Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap kualitas dan keamanan hewan yang dikurbankan.
Dengan kesiapan dan pengawasan terpadu, diharapkan perayaan Iduladha tahun ini berjalan lancar dan aman tanpa adanya insiden kesehatan akibat konsumsi hewan kurban yang tidak layak.
