Kutim – Meskipun Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Kutai Timur (Kutim) menyimpulkan bahwa dua proyek tahun jamak yang dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) gagal, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim, Arfan, masih menyuarakan harapan agar kedua proyek tersebut bisa berjalan dengan baik.
Dalam pernyataannya kepada media baru-baru ini, Arfan mengakui temuan Pansus di lapangan yang menyatakan kedua proyek tersebut gagal. Namun, ia tetap mempertahankan harapannya agar proyek-proyek tersebut dapat mengalami perbaikan dan berjalan sesuai rencana.
“Tidak ada yang menginginkan proyek tahun jamak gagal. Kami tetap berharap agar kedua proyek tersebut bisa berjalan,” kata Arfan.
Meskipun demikian, Arfan juga menyadari bahwa realitas lapangan menunjukkan bahwa Ketua Pansus LKPJ Bupati, Hepnie Armansyah, telah menyatakan bahwa Pembangunan Masjid Attauba dan Pasar Modern Sangatta Selatan dengan nilai total Rp65 miliar tersebut memang telah gagal.
Penyebab kegagalan tersebut yaitu tidak adanya aktivitas di lokasi proyek. Sebelumnya, Hepnie Armansyah, Ketua Pansus LKPJ Bupati, telah menjelaskan bahwa kurangnya aktivitas di lokasi proyek menyebabkan kegagalan kedua proyek tersebut.
Oleh karena itu, dalam kunjungan kerja untuk memantau proyek tahun jamak, Pansus memutuskan untuk tidak lagi meninjau proyek-proyek yang gagal tersebut.
“Hanya proyek yang sudah berjalan yang akan kami tinjau, sementara yang gagal, tidak,” jelas Hepnie.
Hepnie juga menegaskan bahwa kegagalan proyek tersebut terjadi karena tidak adanya tanda-tanda kemajuan di lokasi. Meskipun sudah beberapa kali mengunjungi lokasi proyek, tidak ada indikasi perbaikan yang signifikan.
“DPRD akan tetap fokus meninjau proyek-proyek yang sudah berjalan untuk melihat progresnya. Kami ingin memastikan apakah proyek-proyek tersebut dapat selesai pada tahun 2024 ini atau tidak,” tegasnya.
Dalam menghadapi situasi ini, DPRD Kutim tetap menunjukkan komitmen untuk memastikan kelancaran dan kesuksesan proyek-proyek yang berjalan, sementara juga memberikan harapan agar proyek-proyek yang gagal dapat diarahkan menuju perbaikan yang memadai.

