Kutai Timur – Rendahnya keterwakilan perempuan dalam politik di Kutai Timur mendorong anggota DPRD, Uci, untuk meminta perhatian lebih dari pemerintah. Partisipasi perempuan di bidang politik belum mencapai 20 persen, angka yang ia nilai masih jauh dari ideal.
Untuk itu, ia mendorong agar pelatihan khusus atau bimbingan teknis (bimtek) diadakan, sehingga perempuan di Kutim lebih memahami dan tertarik berperan di dunia politik.
Politisi PKS itu optimistis pelatihan ini dapat membuka kesempatan bagi perempuan di Kutim untuk terlibat lebih aktif. Dorongan nyata seperti pelatihan akan membekali mereka dengan pengetahuan dan keyakinan untuk turut berperan dalam berbagai bidang yang selama ini masih didominasi laki-laki.
“Keterwakilan perempuan di politik masih rendah. Saya rasa, dengan adanya pelatihan khusus, perempuan akan lebih paham dan tertarik untuk berperan di bidang ini,” ujar Uci belum lama ini
Tak hanya di politik, Uci juga berharap agar perempuan mendapatkan kesempatan yang sama di dunia kerja, khususnya di perusahaan-perusahaan di Kutim.
Menurutnya, perempuan perlu diberikan akses untuk mengoperasikan alat atau mesin di tempat kerja, agar mereka bisa mengembangkan keterampilan dan berkontribusi lebih luas.
“Perda Pengarusutamaan gender juga perlu diterapkan di tempat kerja. Perempuan seharusnya diberi peluang yang sama, agar mereka bisa berkembang dan berdaya,” lanjut Uci.
Harapan untuk Pemberdayaan Perempuan di Kutim
Uci berharap dorongan ini bisa direspon baik oleh pemerintah dan perusahaan di Kutim. Jika perempuan diberikan akses yang setara, mereka akan mampu bersaing dan berkontribusi dalam banyak bidang, baik di politik maupun ekonomi.
“Saya berharap perempuan di Kutim benar-benar diberdayakan di semua sektor. Kesetaraan ini akan membawa manfaat besar bagi kemajuan daerah,” tutupnya.


