Kutai Timur – Isu kekurangan tenaga medis di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) semakin mengkhawatirkan. Hal ini diungkapkan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim, Faizal Rachman.Menurutnya, masalah ini telah berulang kali disuarakan dan tidak hanya terbatas pada tenaga medis, tetapi juga mencakup kekurangan guru dan tenaga profesional lainnya.
“Dampaknya sangat dirasakan terutama di daerah pelosok yang jauh dari fasilitas,” kata Faizal kepada media baru-baru ini.
Ia menegaskan pentingnya inventarisasi kebutuhan tenaga kerja oleh perangkat daerah terkait.
“Memang harus diinventarisasi oleh perangkat daerah (PD) terkait dengan SDM kita. Jika ada kekurangan, diusulkan,” jelasnya.
Faizal juga menyampaikan bahwa upaya untuk mengatasi masalah ini melalui pengangkatan Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TK2D) sudah tidak memungkinkan lagi karena larangan yang berlaku.
“Sekarang sudah tidak bisa, malah jadi temuan nanti. Saya nggak tahu kalau Tenaga Harian Lepas (THL) bisa tidak diangkat itu,” tuturnya.
Terakhir, Faizal mengajak semua pihak terkait untuk mencari solusi alternatif guna mengatasi krisis tenaga kerja ini, terutama di sektor kesehatan dan pendidikan, yang sangat penting untuk kesejahteraan masyarakat Kutim.

