Kutim – Anggota DPRD Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Leni Anggraini, mengungkapkan keprihatinannya terkait keberadaan pasar tumpah yang merintangi lalu lintas di daerah tersebut.
Dalam pernyataannya kepada media, ia menegaskan perlunya langkah konkret untuk menangani masalah tersebut.
“Menghadapi masalah pasar tumpah yang melanggar lalu lintas, sebenarnya lebih baik agar pasar ini digeser ke pasar induk yang toko-tokonya banyak yang kosong. Kami harus melakukan kajian lebih mendalam untuk mencari solusi terbaik,” ujarnya, beberapa hari lalu.
Leni menekankan pentingnya untuk mengalihkan pedagang yang berjualan di pinggir jalan ke pasar induk. Meskipun menyadari bahwa banyak pedagang yang mendapatkan penghasilan dari aktivitas tersebut, namun hal ini juga menimbulkan dilema terkait masalah ketertiban umum.
“Lebih baiknya, kita mengalihkan pedagang pinggir jalan ke pasar. Namun, kami juga menyadari bahwa hal ini bukan keputusan yang mudah karena juga menyangkut aspek ekonomi dan kesejahteraan pedagang. Kita tidak bisa memaksa, tapi juga tidak bisa membiarkan masalah pasar tumpah tersebar di mana-mana,” tambahnya.
Leni menegaskan perlunya pendekatan yang bijaksana dan solusi yang komprehensif dalam menangani masalah pasar tumpah di Kutai Timur.
Harapannya, pemerintah daerah, pedagang, dan semua pihak terkait dapat bekerja sama untuk menemukan solusi yang memenuhi kepentingan semua pihak.

 
		
 
									 
					

