Kutai Timur – Penanganan sampah menjadi perhatian serius Anggota DPRD Kutai Timur dari Fraksi Demokrat, Pandi Widiarto. Dalam wawancara di ruang kerjanya, Rabu (20/11/2024), Pandi menyoroti perlunya inovasi baru dalam pengelolaan sampah oleh pemerintah daerah, khususnya Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait.

Ia menilai pola kerja saat ini tidak lagi memadai untuk mengimbangi pertumbuhan jumlah sampah akibat meningkatnya aktivitas masyarakat.

“Masalah sampah ini sudah klasik, tetapi solusinya masih jauh dari cukup. SKPD terkait harus mengupdate strategi kerja mereka. Pola hidup masyarakat terus berkembang, tetapi pola kerja pengelolaan sampah masih sama. Ini yang harus dibenahi,” ujar Pandi.

Ia menegaskan pentingnya kajian khusus untuk menentukan langkah-langkah strategis yang dapat mengatasi persoalan ini. Menurutnya, salah satu cara adalah dengan menambah armada pengangkut sampah atau memperkenalkan teknologi modern untuk pengambilan dan pengelolaan sampah.

“Apakah kita perlu menambah armada pengangkutan atau mengganti teknologi pengambilannya, itu harus dipikirkan bersama. Pola kerja yang baru sangat dibutuhkan agar bisa mengimbangi jumlah sampah yang terus bertambah,” jelasnya.

Pandi juga menyoroti pentingnya kerja sama antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam menciptakan sistem yang efektif. Ia berharap pemerintah dapat segera melakukan studi khusus untuk menemukan solusi terbaik.

“Harus ada studi khusus agar kebijakan yang diambil benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Sampah ini bukan hanya soal teknis, tetapi juga pola hidup yang perlu diatur ulang,” tambahnya.

Pandi optimis, dengan adanya inovasi dalam penanganan sampah, lingkungan di Kutim akan menjadi lebih bersih dan sehat. Masyarakat juga diharapkan berperan aktif dalam mendukung program-program kebersihan yang dicanangkan pemerintah.

Masalah sampah yang kerap menjadi isu klasik di Kutai Timur kini mendapat sorotan tajam. Publik berharap langkah nyata segera diambil untuk menciptakan sistem pengelolaan sampah yang lebih modern dan berkelanjutan.

Silakan Bekomentar
Share.
Exit mobile version