Samarinda – Kabupaten Paser bersiap menjadi panggung utama ajang olahraga terbesar se-Kalimantan Timur, Porprov XI tahun 2025. Di tengah keterbatasan anggaran dan infrastruktur, semangat kolaborasi dan profesionalisme terus digaungkan agar event ini dapat terselenggara sukses dan berkesan.
Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Yenni Eviliana, menegaskan bahwa seluruh pihak terkait kini tengah bekerja keras menyiapkan perhelatan ini. Menurutnya, dukungan terus mengalir dari berbagai elemen, meski penyelenggaraan masih harus berpacu dengan waktu dan kemampuan fiskal.
“Porprov di Paser sekarang lagi on progress, semua persiapan sedang dilakukan. Mudah-mudahan nanti venue-nya sesuai, target-nya juga sesuai, dan semua bisa berjalan sebagaimana yang direncanakan,” ujar Yenni usai rapat di Kantor DPRD Kaltim, Selasa (17/6/2025).
Pemkab Paser Alokasikan APBD untuk Bangun Venue Pertandingan
Ia mengakui bahwa dukungan dana dari provinsi masih terbatas. Namun, Pemerintah Kabupaten Paser telah bergerak mandiri dengan mengalokasikan dana dari APBD untuk mempersiapkan sejumlah arena pertandingan.
“Anggarannya memang tidak sebesar yang diharapkan, tapi kita harap bisa dimaksimalkan dengan apa yang ada. Pemkab Paser juga ikut menyiapkan venue-venue menggunakan anggaran mereka sendiri,” lanjut politisi dari dapil Paser dan Penajam Paser Utara itu.
Yenni memandang Porprov bukan sekadar kompetisi olahraga, melainkan momentum penting dalam menjaring bibit atlet unggulan yang kelak bisa mengharumkan nama Kalimantan Timur di tingkat nasional. Ia menyebut, atlet-atlet terbaik dari ajang ini berpotensi besar mewakili provinsi pada PON 2028.
“Saya yakin setiap kabupaten/kota pasti ingin menjadi yang terbaik, dengan target raih emas terbanyak dan mengharumkan nama daerah masing-masing. Itu tentu menjadi motivasi kuat bagi para atlet,” tegasnya.
Porprov Jadi Ajang Menjaring Atlet Unggulan Menuju PON 2028
Selain itu, ia menambahkan bahwa pemerintah daerah di masing-masing wilayah penyumbang kontingen akan memberikan penghargaan bagi para atlet berprestasi. Bentuknya bisa berupa bonus uang pembinaan hingga dukungan penuh untuk keikutsertaan dalam kejuaraan lanjutan seperti Pra-PON dan PON.
“Kalau kita sudah siapkan semuanya, rugi dong kalau atletnya enggak siap. Apalagi kan ada bonus juga, masing-masing pemda pasti sudah punya kebijakan untuk memberikan apresiasi kepada atlet-atletnya,” ungkapnya.
Dalam pandangannya, kunci utama kesuksesan Porprov terletak pada soliditas dan sinergi antar pihak. Yenni menekankan pentingnya koordinasi intensif antara pemerintah provinsi, kabupaten, serta stakeholder olahraga untuk memastikan seluruh proses berjalan tepat waktu dan profesional.
Ia berharap ajang ini menjadi bukti bahwa Kalimantan Timur mampu menyelenggarakan event olahraga dengan standar tinggi. Menurutnya, dampak positif dari Porprov bukan hanya pada aspek prestasi, tetapi juga terhadap pergerakan ekonomi lokal, sektor UMKM, hingga promosi pariwisata.
“Kita dorong agar Porprov ini bisa dikelola lebih profesional. Kalau infrastruktur pendukung dan sistemnya matang, dampaknya bukan hanya di olahraga, tapi juga ekonomi lokal, pariwisata, dan UMKM pasti ikut bergerak,” tutup Yenni.
