Kutai Timur – Dalam nota pengantar yang disampaikan pada rapat paripurna ke-32 di Ruang Utama Paripurna Gedung DPRD Kutai Timur (Kutim) pada Rabu (31/7/2024), terungkap bahwa proyeksi pendapatan daerah mengalami peningkatan signifikan.
Sebelum perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), pendapatan daerah diproyeksikan sebesar Rp9,148 triliun. Angka ini kemudian meningkat menjadi Rp11,959 triliun, atau naik sebesar 30,72 persen. Peningkatan ini mencakup pendapatan asli daerah, pendapatan transfer, serta penyesuaian lain-lain pendapatan daerah yang sah.
Tak hanya pendapatan, belanja daerah juga mengalami peningkatan tajam. Belanja daerah sebelum perubahan APBD diproyeksikan sebesar Rp9,123 triliun, dan setelah perubahan, angkanya melonjak menjadi Rp13,693 triliun, naik sebesar 50,09 persen.
Optimisme DPRD Kutim Terhadap Serapan Anggaran
Wakil Ketua Komisi C DPRD Kutim Jimmi, dalam wawancara terpisah, optimis terhadap serapan anggaran yang akan tercapai maksimal meskipun mengalami peningkatan signifikan.
“Optimis saja semua terserap, perubahan kan masih ada waktu,” ujarnya.
Ia menambahkan, berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, hanya beberapa persen yang menjadi daftar hutang karena proses pencairan dan administrasi lainnya sudah tidak bisa diurus.
Menurutnya, peningkatan pendapatan dan belanja daerah ini mencerminkan kinerja yang lebih baik dalam pengelolaan keuangan daerah.
“Peningkatan ini adalah hasil dari kerja keras semua pihak dalam meningkatkan pendapatan asli daerah dan mengoptimalkan pendapatan transfer serta penyesuaian lainnya,” katanya.
Strategi Efisiensi dan Efektivitas Penggunaan Anggaran Daerah
Dalam rapat paripurna tersebut, juga dibahas berbagai strategi untuk memastikan agar peningkatan anggaran ini bisa diserap secara maksimal dan tepat sasaran.
Pemerintah daerah dan DPRD berkomitmen untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan anggaran. Memastikan pelaksanaan semua program dan proyek sesuai dengan perencanaan.
“Kami terus memantau dan melakukan evaluasi terhadap setiap program yang berjalan. Dengan peningkatan anggaran ini, kami berharap bisa memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat Kutim,” tambah Jimmi
Pemerintah daerah juga akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mempercepat proses administrasi dan pencairan anggaran. Sehingga tidak ada dana yang tersisa dan menjadi hutang di tahun berikutnya.
Sementara itu, berbagai program infrastruktur dan layanan publik di Kutim akan berjalan lebih baik dengan peningkatan anggaran ini. Pemerintah berharap agar dengan peningkatan pendapatan dan belanja ini, kualitas hidup masyarakat Kutim akan semakin meningkat.

 
		
 
									 
					

