Jakarta – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Anas, menyatakan bahwa dalam skema rekrutmen calon aparatur sipil negara (CASN) periode 2023-2030, akan difokuskan pada peningkatan jumlah tenaga pendidikan dan kesehatan yang dibutuhkan. (04/08/2023).
“Rencana kebijakan pemenuhan ASN Tahun 2023-2030 mengacu proyeksi kebutuhan di sektor pendidikan dan kesehatan dengan pertumbuhan positif growth,” kata Anas dikutip dari akun instagram Kementerian PANRB.
Skema Rekrutmen Tenaga Teknis
Abdullah Azwar Anas menyatakan bahwa dalam pola rekrutmen untuk tenaga teknis fungsional sesuai bidang prioritas nasional dan potensi wilayah, akan mengadopsi skema rekrutmen zero growth. Artinya, rekrutmen ini akan dilakukan dengan hanya mengarahkan pada penggantian pegawai yang pensiun, tanpa menambah jumlah pegawai secara keseluruhan.
Untuk rekrutmen tenaga teknis pelaksana, skema rekrutmen selama tujuh tahun ke depan akan menggunakan skema negative growth. Artinya, jumlah rekrutmen pegawai di sektor pekerjaan tersebut akan lebih sedikit dari jumlah pegawai yang pensiun.
“Untuk tenaga teknis pelaksana menggunakan skema negative growth, atau merekrut pegawai baru lebih sedikit dari jumlah pegawai yang pensiun,” ujar Anas.
Formasi CASN 2023 dan Proses Seleksi
Pada tahun 2023, Kementerian PANRB telah menetapkan sebanyak 572.496 formasi untuk calon aparatur sipil negara (CASN) di tingkat nasional per 1 Agustus 2023. Jumlah tersebut terdiri dari 78.862 ASN untuk 72 instansi pemerintah pusat dan 493.634 ASN untuk pemerintah daerah.
Alokasi formasi CASN untuk pemerintah pusat sebanyak 28.903 untuk CPNS dan 49.959 untuk PPPK. Adapun di pemerintah daerah dialokasikan khusus 296.084 PPPK Guru, 154.724 PPPK Tenaga Kesehatan, dan 42.826 PPPK Teknis. Proses seleksi akan dimulai pada September 2023.
“Kami menjamin semuanya fair, tidak bisa titip-menitip. Kita berharap ASN bisa melahirkan kinerja berdampak yang dapat dirasakan masyarakat, sesuai arahan Presiden Joko Widodo,” kata Anas melalui siaran pers.
Arah Kebijakan Rekrutmen ASN 2023
Anas mengatakan, terdapat sejumlah arah kebijakan rekrutmen ASN 2023. Pertama, fokus pada pelayanan dasar dengan guru dan tenaga kesehatan. Dua itu menjadi formasi yang paling banyak disediakan. “Hampir 80 persen formasi 2023 untuk guru dan tenaga kesehatan,” ujar Anas.
Arah kebijakan kedua adalah memberi kesempatan rekrutmen untuk talenta digital dan data scientist. Ketiga, mengurangi rekrutmen pada formasi yang akan terdampak transformasi digital.
Anas menambahkan, rekrutmen ASN 2023 juga pemerintah arahkan untuk menyelesaikan penataan tenaga non-ASN atau yang biasa disebut tenaga honorer. Jumlah tenaga non-ASN yang terdata pemerintah sebanyak 2,3 juta, dan saat ini dalam proses audit BPKP bersama BKN.
“karena mereka telah mengabdi. Maka rekrutmen ASN 2023 ini, sebanyak 80 persen di antaranya untuk pelamar dari tenaga non-ASN, dan 20 persen untuk pelamar umum,” ungkap Anas.
Usulan Formasi Pegawai ASN
Sebelum penetapan formasi CASN tahun 2023, Kementerian PANRB merencanakan kebutuhan pegawai ASN sebanyak 1.030.751 sesuai dengan Keputusan Menteri PANRB Nomor 386 tentang Kebutuhan Pegawai ASN Nasional 2023. Namun, terdapat sejumlah instansi yang tidak mengusulkan formasi, termasuk beberapa pemerintah daerah yang tidak mengoptimalkan usulan formasi pegawai ASN.
Berdasarkan data per 31 Juli 2023, jumlah penetapan formasi CASN berasal dari usulan 72 kementerian atau lembaga, di mana 6 kementerian atau lembaga tidak mengusulkan formasi. Sementara itu, dari Pemerintah Daerah (Pemda), sebanyak 524 Pemda mengusulkan formasi pegawai ASN, sedangkan 22 instansi Pemda tidak mengajukan usulan formasi.

 
		
 
									 
					
