Kutai Timur – Sebagai gerbang utama menuju Kutai Timur, pintu masuk Kota Sangatta dinilai memerlukan peremajaan agar lebih ikonik dan menarik.
Anggota DPRD Kutai Timur dari Fraksi Demokrat, Pandi Widiarto, menekankan perlunya inovasi baru dalam mempercantik wajah kota Sangatta, terutama di jalur lintas nasional yang menjadi akses utama ke wilayah ini.
“Sangatta ini jalur provinsi lintas nasional. Wajah kotanya harus terlihat. Kita sudah punya ikon patung singa di Simpang Lima, tapi perlu inovasi lagi supaya lebih ikonik dan modern,” kata Pandi dalam wawancara di ruang kerjanya, Rabu (20/11/2024).
Menurut Pandi, patung singa yang menjadi ciri khas Simpang Lima selama ini sudah cukup dikenal, tetapi kurang mendapatkan sentuhan peremajaan.
Ia menilai perbaikan jalan poros yang dilakukan pemerintah pusat memberikan momentum bagi pemerintah daerah untuk melengkapi dengan pembangunan estetika di pintu masuk Sangatta.
“Jalan poros masuk ke kota sudah diperbaiki pemerintah pusat. Sekarang tinggal bagaimana pemerintah daerah memanfaatkan momentum ini untuk membangun tampilan pintu masuk Kutim yang lebih cantik dan menarik,” tambahnya.
Pandi juga menyoroti pentingnya pembaruan ikon kota agar memberikan kesan dinamis bagi masyarakat dan pengunjung. Baginya, inovasi pada elemen-elemen kota seperti patung, taman, atau gerbang masuk akan memberikan nilai tambah yang besar. Terutama untuk mempromosikan Sangatta sebagai kota yang berkembang.
“Patung singa di Simpang Lima itu bagus, tapi sudah lima tahun tidak diperbarui. Kalau diperemajakan, itu bisa jadi daya tarik baru yang memperkuat citra Sangatta sebagai kota yang modern dan ramah,” jelasnya.
Ia berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah nyata untuk memperindah pintu masuk Sangatta. Menurutnya, ini adalah peluang besar untuk menjadikan Kutai Timur lebih dikenal luas dan menarik bagi wisatawan maupun investor.
“Pintu masuk yang ikonik itu penting. Ini bukan hanya soal estetika, tetapi juga soal kesan pertama yang membuat orang ingin datang dan mengenal lebih jauh tentang Sangatta,” tutupnya.


