Jakarta– Syarikat Islam (SI) menyoroti besarnya potensi zakat di Indonesia yang mencapai Rp 340 triliun per tahun, namun baru sekitar Rp 3 triliun yang berhasil terhimpun melalui BAZNAS dan lembaga amil zakat lainnya.

Hal ini menjadi perhatian Ketua Umum Laznah Tanfiziyah Syarikat Islam (LTSI), Hamdan Zoelva, dalam acara Iftar Jama’i Kaum Syarikat Islam di Masjid At-Tin, Jakarta, Kamis, 13 Maret 2025.

“Jika potensi zakat ini dikelola dengan lebih baik, banyak persoalan sosial umat yang dapat terselesaikan. Kita memiliki sumber daya besar yang bisa dimanfaatkan untuk pendidikan, kesejahteraan, dan pemberdayaan ekonomi umat,” ujar Hamdan.

Zakat dan Wakaf, Pilar Ekonomi Umat

Hamdan menilai bahwa zakat dan wakaf adalah dua pilar utama ekonomi umat yang perlu dimaksimalkan pengelolaannya. Jika dikelola secara modern dan sistematis, zakat tidak hanya menjadi instrumen sosial, tetapi juga dapat memperkuat kesejahteraan umat Islam secara berkelanjutan.

“Saat ini, kita mulai merasakan manfaat dari zakat yang dikelola dengan baik. Banyak anak-anak yang bisa melanjutkan pendidikan, serta bantuan sosial yang lebih tepat sasaran. Ini harus terus dikembangkan agar dampaknya semakin luas,” jelasnya.

Menurutnya, salah satu tantangan utama dalam optimalisasi zakat adalah kurangnya kesadaran dan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pengelola zakat. Oleh karena itu, SI mendorong kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memperkuat transparansi dan tata kelola zakat.

“Semakin besar potensi yang bisa dikelola, semakin banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh umat. Kita perlu memastikan zakat dan wakaf dikelola secara profesional agar dampaknya lebih luas,” tambahnya.

Beasiswa dan Bantuan Kemanusiaan

Sebagai bagian dari pengelolaan zakat yang lebih optimal, Syarikat Islam juga menggandeng BAZNAS dalam program beasiswa pendidikan. Tahun ini, SI dipercaya untuk menyalurkan Rp 2 miliar guna membantu mahasiswa jenjang S1, S2, dan S3 dalam bidang penelitian.

“Kami bersyukur dapat bekerja sama dengan BAZNAS untuk menyalurkan beasiswa. Ini adalah bukti nyata bagaimana zakat dapat dimanfaatkan untuk mencetak generasi unggul,” kata Hamdan.

Selain itu, SI juga berperan aktif dalam aksi kemanusiaan, termasuk membantu rakyat Palestina. Dalam acara tersebut, Syarikat Islam menyerahkan Rp 500 juta dari donasi umat untuk pembangunan masjid darurat di Gaza.

“Kami juga menyalurkan dana Rp 500 juta untuk saudara-saudara kita di Palestina. Ini merupakan bentuk solidaritas umat Islam Indonesia terhadap mereka yang membutuhkan,” ujarnya.

Membangun Kesadaran dan Partisipasi Umat

Hamdan berharap semakin banyak umat Islam yang sadar akan pentingnya zakat dan wakaf. Jika dikelola dengan baik, potensi besar ini dapat mengatasi berbagai masalah sosial, mulai dari kemiskinan hingga pendidikan.

“Ke depan, kita tidak ingin lagi melihat anak-anak yang tidak bisa bersekolah karena kendala biaya. Jika zakat dan wakaf bisa dikelola lebih baik, umat Islam akan semakin mandiri dan sejahtera,” tutupnya.

Melalui berbagai program ekonomi dan sosial, Syarikat Islam berkomitmen untuk terus mengoptimalkan potensi zakat dan wakaf agar manfaatnya semakin luas bagi masyarakat.

Silakan Bekomentar
Share.
Exit mobile version