Jakarta – Pro Jurnalismedia Siber (PJS) menambah tiga anggota baru dari kalangan jurnalis muda. Mereka adalah Lina Marlina dari Tasikmalaya, Muhammad Bisri dari Padang, dan Tati Sagita dari Kota Serang. Ketiganya lolos dalam Uji Kompetensi Wartawan (UKW) dan kini menjadi bagian dari proses regenerasi organisasi.
PJS melihat langkah ini bukan sekadar penambahan anggota, melainkan upaya strategis menjaga kesinambungan kaderisasi di tubuh organisasi. Masuknya wartawan muda menjadi bagian penting menghadapi perubahan ekosistem media yang menuntut kecepatan, ketepatan, dan integritas.
Lina Marlina, yang kini menjabat Ketua DPC PJS Tasikmalaya, menyebut keberhasilannya dalam UKW sebagai titik awal kontribusi lebih besar di ranah jurnalistik.
“Kompetensi ini bukan akhir, tapi awal untuk berkontribusi lebih nyata dalam mengawal informasi yang berkualitas dan berimbang,” ujarnya.
Sementara itu, Muhammad Bisri menilai regenerasi hanya berjalan efektif jika dibarengi komunikasi dan kerja sama antara jurnalis muda dan senior.
“Kami datang bukan untuk menggantikan, tapi memperkuat. Kolaborasi lintas generasi sangat penting agar PJS tetap relevan,” katanya.
Tati Sagita menambahkan kualitas jurnalis tidak hanya ditentukan oleh kecepatan peliputan, tetapi juga akurasi dan tanggung jawab. Ia menilai organisasi seperti PJS memiliki peran besar dalam membentuk karakter tersebut.
“PJS punya peran strategis dalam membentuk wartawan yang tidak hanya cepat, tapi juga tepat dalam menyajikan informasi,” ucapnya.
Ketiganya merupakan bagian dari peserta UKW yang diselenggarakan awal tahun ini. Sertifikasi kompetensi menjadi syarat dasar pengakuan profesional, sekaligus tolok ukur kualitas kerja jurnalistik yang sesuai dengan kode etik.
PJS menegaskan pembaruan struktur melalui kaderisasi sebagai komitmen organisasi agar tetap adaptif menghadapi disrupsi industri media. Regenerasi menjadi kebutuhan mendesak.
Masuknya jurnalis-jurnalis muda ini diharapkan memperluas ruang partisipasi, memperkuat distribusi informasi di daerah, dan menjaga standar etik sebagai fondasi kerja jurnalistik.

 
		
 
									 
					