Samarinda – Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Timur, Sapto Setyo Pramono, menyampaikan kekecewaannya terhadap performa Perusahaan Perseroan Daerah (Perusda) yang selama dua periode ia amati dinilai belum menunjukkan kontribusi signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Sapto menuturkan bahwa potensi ekonomi dari Perusda cukup besar, namun hingga kini belum ada hasil konkret yang dapat diandalkan sebagai penopang keuangan daerah.
“Intinya saya sudah dua periode di Komisi II, dan selama itu semua Perusda yang ada belum maksimal. Potensinya ada, tapi belum kelihatan hasil nyatanya,” ujarnya, saat wawancara usai rapat di Gedung B Kesbangpol Kaltim pada Ahad (11/5/2025)
Saat ini, menurutnya, sejumlah Perusda sedang dalam fase evaluasi dan pembenahan menyeluruh. Ia menegaskan bahwa perbaikan yang diperlukan tidak cukup hanya bersifat teknis, melainkan juga menyentuh aspek manajerial dan arah kebijakan usaha.
“Sekarang memang sedang dalam tahap perbaikan. Tapi bukan seperti motor rusak yang tinggal dibetulkan. Ini soal banyaknya Perusda yang belum jalan sesuai fungsi,” ungkapnya.
Ia juga mengingatkan bahwa beberapa posisi penting di tubuh Perusda akan segera berakhir masa jabatannya pada Mei dan Juni mendatang. Hal ini disebut sebagai peluang tepat bagi pemerintah provinsi untuk menata ulang struktur kepemimpinan perusahaan-perusahaan daerah tersebut.
“Nanti tinggal tunggu kebijakan Gubernur. Apakah akan diganti atau tidak, itu kewenangan eksekutif. Tapi kami berharap ke depan diisi oleh orang-orang yang benar-benar punya kapasitas,” kata Sapto.
Sapto menekankan pentingnya mengedepankan profesionalitas dalam memilih jajaran pimpinan Perusda. Ia menolak pendekatan berbasis kedekatan politik atau relasi pribadi, karena dinilai hanya akan menghambat kemajuan perusahaan.
“Kalau dia punya kemampuan dan potensi, kenapa tidak dipakai? Tapi kalau tidak punya kapasitas, ngapain dipaksakan. Yang penting itu profesional, bukan siapa anak siapa,” tambahnya tegas.
Ia juga menyoroti kebutuhan Kalimantan Timur untuk mulai mengurangi ketergantungan terhadap batu bara dan mencari sumber PAD baru. Dalam konteks ini, Perusda harus bisa tampil sebagai motor penggerak ekonomi daerah yang berkelanjutan.

 
		
 
									 
					
