Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat potensi cadangan minyak dan gas bumi (Migas) di Indonesia. Dengan proven reserves minyak bumi mencapai 2,41 billion barrel oil (BBO) dan proven reserves gas bumi 35,3 trillion cubic feet (TCF) per Januari 2023.
Meskipun memiliki cadangan migas yang melimpah, Indonesia tetap mengimport petroleum gas (LPG) sebanyak 6,9 juta ton pada tahun 2022.
Direktur Pembina Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Noor Arifin Muhammad. Ia mengungkapkan bahwa penyerapan dalam negeri belum optimal dan infrastruktur jaringan distribusi menjadi hambatan dalam pemanfaatan gas bumi RI.
Oleh karena itu pemerintah terus mendorong percepatan produksi, pemanfaatan dan penguatan transmisi Liquefied Natural Gas (LNG) untuk menggantikan LPG.
Tantangan yang dihadapi mencakup ketersediaan infrastruktur yang memadai untuk konversi LPG menjadi LNG. Didik Sasongko Widi, mantan Ketua Indonesia Gas Society, menekankan pentingnya penguatan infrastruktur dalam mengoptimalkan produksi LNG RI.
“Potensi produksi LNG Indonesia sangat besar, namun tanpa infrastruktur yang memadai, upaya untuk mengkonversi LPG menjadi LNG akan terkendala,” ujarnya
Pemerintah berkomitmen untuk memfokuskan upaya pada pengembangan infrastruktur transmisi LNG, dengan harapan infrastruktur tersebut dapat meningkatkan pemanfaatan gas bumi dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada impor LPG.
Dengan strategi ini, Indonesia berupaya maksimalkan pemanfaatan gas alam dalam negeri, mengurangi ketergantungan pada impor LPG, dan mendukung ketahanan energi.


