Kutim – Ketua DPRD Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Joni, menyoroti tantangan pembangunan di wilayah tersebut yang dipengaruhi oleh luasnya Kabupaten Kutai Timur yang mencapai 35.747 kilometer persegi.
Joni menyampaikan bahwa wilayah sebesar itu membutuhkan waktu yang signifikan untuk dikelilingi melalui jalur darat, bahkan dengan anggaran besar sekalipun.
“Dalam Kutim, pembangunan sering kali terhambat karena luas wilayahnya yang setara dengan Provinsi Jawa Barat. Namun terdiri dari berbagai kecamatan yang terkadang membutuhkan perhatian pembangunan yang berkelanjutan,” ungkap Joni di Sangatta belum lama ini.
Ditambahkannya, DPRD Kutim telah mengesahkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024 sebesar Rp9,1 triliun. Namun masih banyak masyarakat yang menganggap pembangunan di daerah ini lamban.
“Meskipun memiliki anggaran besar, seperti Rp5 triliun untuk infrastruktur, realisasi pembangunan di beberapa kecamatan sering kali tidak mencapai tingkat yang diharapkan. Sementara sisanya digunakan untuk pengeluaran rutin seperti gaji,” jelas legislator PPP itu.
Joni menekankan pentingnya kesabaran masyarakat dalam menantikan hasil pembangunan yang berkelanjutan di Kutim.
Pemerintah Kabupaten Kutai Timur bersama DPRD terus berupaya mendorong percepatan pembangunan infrastruktur jalan, bangunan, dan sektor pendidikan.

