Kutai Timur – Anggota DPRD Kutai Timur Sabaruddin, mempertanyakan keputusan pemerintah daerah yang tidak menggelar upacara memperingati Hari Pahlawan pada 10 November.
Bagi Sabarudin, ini adalah kejanggalan yang perlu dievaluasi, terutama karena peringatan Hari Pahlawan merupakan momen penting untuk menghormati jasa para pahlawan yang telah berkorban demi kemerdekaan dan kemajuan bangsa.
“Memang ada kejanggalan, pemerintah Kutim tidak menyelenggarakan upacara Hari Pahlawan. Kalau soal anggaran, sangat tidak mungkin tidak ada, karena anggaran kita banyak,” kata Shabaruddin belum lama ini.
Hari Pahlawan harusnya menjadi momen yang diperingati sebagai bentuk apresiasi pemerintah dan masyarakat terhadap nilai-nilai kepahlawanan. Ia menyayangkan bahwa tidak adanya upacara memperlihatkan kurangnya kepedulian terhadap penghormatan pada sejarah dan para pahlawan yang telah berjasa.
“Kami akan evaluasi ini, karena penghormatan terhadap pahlawan sangat penting. Ini bukan sekadar seremoni, tetapi pengingat akan pengorbanan dan jasa besar para pahlawan bagi kita semua,” jelasnya.
Sabarudin berharap ke depan, Pemerintah Kutai Timur dapat lebih serius memperhatikan peringatan hari-hari nasional seperti Hari Pahlawan. Ia menegaskan pentingnya menumbuhkan semangat kepahlawanan di masyarakat, terutama generasi muda, agar mereka terus mengenang jasa para pendahulu dan menjaga semangat nasionalisme dalam membangun daerah.
“Hari Pahlawan itu momen yang penting bagi kita semua untuk merenung dan mengenang pengorbanan para pahlawan. Kita perlu menghormati jasa mereka yang telah berjuang untuk bangsa ini, dan salah satu caranya adalah dengan peringatan yang layak. Ini akan kami kawal dan evaluasi agar ke depannya pemerintah lebih memperhatikan hal ini,” ungkapnya.
Sabarudin juga berharap masyarakat Kutai Timur, khususnya generasi muda, dapat mengambil nilai dari peringatan Hari Pahlawan. Ia mengingatkan pentingnya menanamkan nilai-nilai perjuangan dan kepahlawanan untuk membangun daerah yang lebih baik.

