Kutai Timur – Anggota DPRD Kutai Timur, Yan, menyoroti tingginya Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) di kabupaten tersebut dalam beberapa tahun terakhir. Menurutnya, salah satu faktor penyebab Silpa yang besar adalah keterbatasan sumber daya manusia (SDM) di lingkungan pemerintahan yang tidak sebanding dengan volume pekerjaan.
“Kalau kita lihat, anggaran kita sekarang besar, tetapi Silpa tetap tinggi. Ini menandakan tenaga SDM kita mungkin kurang untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai target,” ujar Yan beberapa waktu lalu.
Ketika anggaran Kutai Timur masih berada di kisaran Rp3 hingga Rp4 triliun, pemerintah bahkan sempat mengalami defisit. Namun, dengan meningkatnya anggaran hingga belasan triliun, justru terjadi penumpukan Silpa yang cukup besar. Hal ini mengindikasikan adanya keterbatasan tenaga kerja atau kendala dalam pengelolaan anggaran.
“Kita berharap pemerintah mengevaluasi kemampuan SDM yang ada sekarang, baik dari sisi kuantitas maupun kapasitas, agar sesuai dengan beban pekerjaan. Kalau tenaga kita kurang, maka wajar saja banyak pekerjaan yang belum selesai,” tambahnya.
Yan menyarankan pemerintah membuka peluang untuk merekrut tenaga baru, baik dalam bentuk Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TK2D) maupun model lainnya. Menurutnya, langkah ini dapat membantu mempercepat penyelesaian pekerjaan dan meningkatkan serapan anggaran.
“Kalau memang tenaga kerja yang ada kurang, pemerintah harus merekrut SDM baru. Dengan begitu, proyek-proyek yang sudah direncanakan dapat selesai tepat waktu, dan Silpa bisa ditekan,” jelasnya.
Yan menegaskan pentingnya pengelolaan anggaran yang efektif untuk memastikan pembangunan berjalan sesuai target. Silpa yang terlalu besar dinilai sebagai indikasi kurang optimalnya pelaksanaan program pemerintah.
“Kita tidak ingin Silpa besar terus-menerus terjadi. Anggaran yang ada harus dimanfaatkan maksimal untuk kepentingan masyarakat. Pemerintah harus mengambil langkah strategis agar serapan anggaran optimal sejak awal,” tegas Yan.
Dengan evaluasi menyeluruh terhadap SDM dan manajemen proyek, Yan berharap masalah Silpa dapat segera diatasi. Pemerintah Kutai Timur diharapkan mampu menyeimbangkan kapasitas tenaga kerja dengan kebutuhan pembangunan untuk mendorong kemajuan daerah.


