Sangkulirang – Kebakaran besar yang melanda Pasar Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), pada Kamis (22/8/2024) dini hari, telah menyebabkan kerugian besar bagi ratusan keluarga. Sebanyak 408 kios dan rumah warga hangus terbakar dalam insiden yang diduga dipicu oleh korsleting listrik tersebut. Tragedi ini meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat yang kehilangan tempat usaha dan hunian.
Sebagai bentuk kepedulian, Bupati Kutim, H. Ardiansyah Sulaiman, menyerahkan bantuan kepada para korban kebakaran dalam acara yang digelar di Balai Desa Benua Baru Ilir, Sangkulirang, pada Kamis (29/8/2024). Bantuan tersebut merupakan hasil sinergi antara Pemerintah Kabupaten Kutim dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kutim, Perumdam TTB Kutim, serta sejumlah instansi terkait lainnya.
“Kami turut berbelasungkawa atas musibah yang terjadi. Kami berharap masyarakat tetap sabar menghadapi cobaan ini,” ujar Bupati Ardiansyah di hadapan para korban.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf karena baru bisa meninjau lokasi kebakaran, namun memastikan bahwa pemerintah daerah telah bergerak cepat melalui pemerintah kecamatan dan perangkat daerah untuk memberikan bantuan.

Distribusi Zakat dan Bantuan Lainnya
Kepala BAZNAS Kutim, Masnip Sofwan, yang turut hadir dalam acara tersebut, menjelaskan bahwa bantuan yang diberikan berasal dari zakat yang dikumpulkan dari masyarakat, terutama Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Kutim.
“Zakat ini berasal dari masyarakat yang mampu, terutama ASN. Hasil pengumpulan zakat untuk bantuan mencapai Rp 2,4 miliar dan kami salurkan kepada para korban kebakaran sesuai ketentuan BAZNAS,” jelasnya.
Setiap Kepala Keluarga (KK) yang terdampak, termasuk pemilik kios, mendapatkan bantuan sebesar Rp 5 juta. Setelah data di verifikasi, dana bantuan akan langsung ditransfer ke rekening masing-masing penerima. Masnip juga menekankan pentingnya zakat dalam kehidupan bermasyarakat.
“Kita akan hidup bahagia saat mengeluarkan zakat dan melaksanakan salat. Prinsip ini perlu kita pegang erat agar bisa menjadi muzaki yang membantu masyarakat lainnya,” tambah Masnip.
Selain bantuan dari BAZNAS, berbagai instansi lain juga turut memberikan dukungan. Dinas Sosial dan Dinas Ketahanan Pangan Kutim menyediakan bahan pangan, seperti beras, kornet, susu, dan mie instan, sementara Perumdam TTB Kutim menyumbangkan paket sembako. Organisasi seperti Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kaubun juga ikut menyampaikan bantuannya. Pemkab Kutim bahkan memberikan satu unit ambulans untuk Desa Tepian Terap guna mendukung layanan kesehatan masyarakat.

Pemulihan Ekonomi Pasca-Kebakaran
Kadisperindag Kutim, Nora Ramadani, mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan desa untuk menindaklanjuti penanganan pasca-kebakaran, termasuk rencana pembangunan kembali lokasi pasar yang terbakar. Sementara itu, perwakilan Dishub Kutim, Zulkarnaen, melaporkan bahwa dermaga sepanjang 150 meter yang menjadi urat nadi perekonomian daerah juga terdampak oleh kebakaran.
“Pelabuhan ini sangat vital karena menjadi jalur utama distribusi hasil bumi dan aktivitas ekonomi lainnya. Tahun ini, sebenarnya sudah dianggarkan untuk rehabilitasi melalui APBD Kutim. Namun dengan adanya kebakaran, perlu ada langkah tindak lanjut yang lebih cepat,” jelas perwakilan Dishub Kutim.
Bupati Ardiansyah menegaskan bahwa pemulihan ekonomi di Pasar Sangkulirang harus menjadi prioritas utama.
“Pelabuhan ini adalah urat nadi perekonomian daerah. Khususnya bagi masyarakat Sangkulirang, jadi kita harus segera mengambil langkah untuk membangunnya kembali,” tegasnya.
Pemerintah daerah juga akan segera menyusun aturan tentang Hak Guna Pakai, baik untuk lahan milik Pemkab maupun lahan pribadi, guna memastikan kejelasan status lahan pasca kebakaran.
Dengan berbagai langkah yang telah disusun oleh Pemkab Kutim, diharapkan pemulihan kondisi masyarakat Pasar Sangkulirang dapat segera terwujud. Sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak harapannya mampu membawa Kutim bangkit kembali dari musibah ini.

 
		
 
									 
					
