Kutai Timur – Penurunan kemiskinan di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menunjukkan kemajuan kecil dalam sepuluh tahun terakhir. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), persentase penduduk miskin turun dari 9,1 persen menjadi 9,06 persen pada tahun 2023 dengan total penduduk tercatat sebanyak 427.490 jiwa .
Meskipun penurunan ini terbilang kecil, Kutim tetap berada di urutan empat besar wilayah dengan persentase penduduk miskin tertinggi di Kalimantan Timur.
Sementara itu, Mahakam Hulu dan Kutai Barat memiliki persentase kemiskinan lebih tinggi, masing-masing 11 persen dan 9 persen.
Wakil Ketua Komisi C DPRD Kutim Jimmi, menyatakan penurunan kemiskinan merupakan hasil dari upaya bersama berbagai pihak.
“Sebenarnya, semua pihak terlibat dalam upaya mengentaskan kemiskinan. Standar garis batas kemiskinan saat ini telah mencapai Rp 600 ribu per bulan untuk satu kepala keluarga. Dengan total pendapatan yang dianggap miskin berada di bawah Rp1,8 juta,” ujar Jimmi saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (5/8/2024).
Salah satu faktor yang berpotensi mempercepat pengentasan kemiskinan, yaitu peningkatan pengembangan lahan sawit di wilayah tersebut.
“Wacana pemanfaatan sisa konsesi KPC telah menarik berbagai aktivitas ekonomi dan mengundang orang-orang dari luar untuk datang melihat potensi daerah ini, termasuk sebagai penunjang IKN. Ini adalah bagian positif dari peningkatan ekonomi,” tambahnya.
Ia juga berharap, anggaran yang telah dialokasikan sebesar Rp1,9 triliun untuk tahun depan dapat membantu mencapai target pengentasan kemiskinan.
“Dengan anggaran tersebut, kami berharap dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Fokus utama kami adalah memastikan setiap rumah tinggal memenuhi standar layak huni,” tegasnya.

 
		
 
									 
					

