Purwakarta – Pemerintah Desa Cijaya, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta kembali menyalurkan insentif untuk guru-guru ngaji yang telah mengabdikan diri dalam pendidikan keagamaan masyarakat. Sebanyak 25 orang guru ngaji menerima honor insentif sebesar Rp2 juta per orang yang berasal dari Dana Desa tahap I tahun anggaran 2025.
Penyerahan dilakukan di Gedung Majelis Taklim Ustad H. Ujang Muhidin, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Desa Cijaya, RT 06 RW 02, dan disaksikan langsung oleh Sekretaris Desa Indra Kelana dan Bendahara Desa Ibu Neng, pada Rabu malam 27 Maret 2025.
Ustad H. Ujang Muhidin menjelaskan bahwa biasanya penyaluran insentif dilakukan di Aula Desa, namun kali ini dipusatkan di lokasi majelis taklim agar lebih dekat dengan para penerima dan dilaksanakan usai salat tarawih agar waktunya lebih panjang dan penuh silaturahmi.
“Insentif ini bentuk perhatian, kadeudeh dan kanyaah dari Pemdes Cijaya kepada guru-guru ngaji yang membaktikan diri membentuk karakter anak-anak menjadi pribadi lebih baik,” ujar Ustad Ujang.
Ia menambahkan, tahun ini terdapat penambahan kuota lima orang penerima dibanding tahun sebelumnya yang hanya 20 orang. Ia berharap jumlah tersebut terus meningkat di tahun-tahun mendatang.
“Kami berharap di tahun depan ada penambahan kuota lagi, agar guru-guru ngaji yang belum kebagian juga bisa merasakan manfaatnya,” ungkapnya.
Dalam momen yang sama, tokoh masyarakat Ustad Jaro Sakir, yang akrab disapa BJS, menyampaikan rasa syukur atas kelancaran kegiatan tersebut. Menurutnya, pemberian insentif ini menjadi tradisi positif yang selalu dijaga oleh Kepala Desa Cijaya, Tri Sutisna, yang sudah menjabat selama tiga periode.
“Alhamdulillah, kegiatan ini selalu tepat waktu dan memberi kebahagiaan bagi para guru ngaji menjelang Hari Raya Idulfitri,” ujar Jaro.
Selain honor insentif Rp2 juta, para asatidz juga menerima tambahan Rp200 ribu dari zakat mal pribadi Kepala Desa Tri Sutisna. Dengan demikian, total penerimaan yang dibawa pulang masing-masing guru ngaji mencapai Rp2,2 juta.
“Harapan kami, selain insentif bertambah, para guru ngaji juga bisa meningkatkan jumlah anak didiknya dan terus menyebarkan ilmu yang bermanfaat untuk masyarakat,” tutupnya.

 
		
 
									 
					
