Penajam – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, berusaha mengembangkan sebuah pusat ekonomi baru sebagai kawasan pendukung Ibu Kota Nusantara yang sedang dibangun di wilayah yang dikenal sebagai Benuo Taka. Upaya ini terfokus pada pengembangan ekonomi di Kecamatan Sepaku.
“Pemerintah kabupaten mengalokasikan untuk penyesuaian belanja aparatur dan belanja infrastruktur,” kata Penjabat Bupati Penajam Paser Utara Makmur Marbun di Penajam, Minggu (3/12/2023).
Dia mengharapkan dalam penyesuaian alokasi anggaran pada APBD 2024 itu terdapat pemerataan pembangunan dan tercipta lapangan kerja, serta pertumbuhan pusat perekonomian baru di Kabupaten Penajam Paser Utara.
“Upaya yang dilakukan pada program belanja infrastruktur pada APBD 2024, agar pembangunan dapat mendukung sebagai mitra Kota Nusantara,” katanya.
APBD 2024 disusun sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan, serta kesejahteraan masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara.
APBD 2024 Kabupaten Penajam Paser Utara ditetapkan mencapai lebih kurang Rp2,6 triliun, dengan pendapatan asli daerah (PAD) direncanakan sekitar Ro191 miliar, pendapatan transfer berkisar Rp2 triliun dan pendapatan daerah lainnya yang sah sekitar Rp255 juta
Alokasi belanja yang direncanakan pada APBD 2024 secara keseluruhan mencapai lebih kurang Rp2,6 triliun, terbagi belanja operasional, belanja modal, belanja tidak terduga, dan belanja transfer.
Pembiayaan daerah terdiri atas penerimaan pembiayaan yang direncanakan sekitar Rp92 miliar dan pengeluaran pembiayaan berkisar Rp55 miliar.
Kebijakan pendapatan maupun belanja dan pembiayaan daerah pada 2024, kata dia, harus berperan pada pembangunan dan kesejahteraan masyarakat
Pemenuhan terhadap belanja pokok dialokasikan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara sesuai ketentuan perundang-undangan, di antaranya belanja pendidikan, kesehatan, dan Dana Desa.
Makmur Marbun menyatakan harapannya agar alokasi dana desa dapat menjadi pendorong untuk meratakan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di tingkat desa.

 
		
 
									 
					
