Close Menu
Vimora.idVimora.id
  • Beranda
  • Politik
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Artikel
What's Hot

Menkum: Polisi Aktif Sebelum Putusan MK Tak Wajib Mundur

18 Nov 2025

Muhammadiyah Tegaskan Sinergi, Haedar Dorong Pengawalan Program Prabowo

18 Nov 2025

KPK Wajibkan Staf Khusus dan Jabatan Risiko Lapor Harta

18 Nov 2025
1 2 3 … 783 Next
Facebook X (Twitter) Instagram
Facebook X (Twitter) Instagram
Vimora.idVimora.id
Subscribe
  • Beranda
  • Politik

    Muhammadiyah Tegaskan Sinergi, Haedar Dorong Pengawalan Program Prabowo

    18 Nov 2025

    Istana Siap Tindaklanjuti Putusan MK soal Larangan Polisi Jabat Posisi Sipil

    14 Nov 2025

    Wamendagri: Inovasi Pemerintah Jangan Sekadar Gimmick

    5 Nov 2025

    Prabowo Tegaskan Utang Whoosh Tak Perlu Dipolitisasi

    4 Nov 2025

    Prabowo dan Lee Jae Myung Teguhkan Aliansi Ekonomi-Defence Baru

    1 Nov 2025
  • Ekonomi
  • Lifestyle

    Bukan Malas, Cuma Belum Punya Sistem Hidup

    29 Sep 2025

    Rahasia Tetap Kenyang dan Sehat Tanpa Harus Makan Nasi

    22 Sep 2025

    Menyambut Idul Adha: Pahami Aspek Hukum dalam Ibadah Kurban

    26 Mei 2025

    Terobosan PPNS: Teknologi Deteksi Gas Berbasis Android untuk Keamanan Kerja

    20 Des 2024

    Panduan Olahraga Ringan di Rumah untuk Tetap Bugar di Tengah Kesibukan

    25 Nov 2024
  • Artikel
Vimora.idVimora.id

Menkum: Polisi Aktif Sebelum Putusan MK Tak Wajib Mundur

Putusan Mahkamah Konstitusi beri garis tegas, tapi Menteri Hukum beri ruang bagi yang sudah lebih dulu menjabat.
Hukum AisyahAisyah18 Nov 2025
Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Reddit Telegram Email
Menkum: Polisi Aktif Sebelum Putusan MK Tak Wajib Mundur
Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Supratman Andi Agtas. (.ist)
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Jakarta – Pernyataan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Supratman Andi Agtas menimbulkan sorotan setelah ia menegaskan bahwa anggota Polri aktif yang telah lebih dulu menduduki jabatan sipil sebelum putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dikeluarkan tidak diwajibkan mengundurkan diri. Supratman menyatakan hal ini usai ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (18/11/2025).

Pernyataan tersebut merespons putusan MK terkait uji materi Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, yang melarang anggota polisi aktif mengisi jabatan sipil tanpa lebih dulu pensiun atau mengundurkan diri. Namun, Supratman menegaskan bahwa larangan itu hanya berlaku ke depan, tidak retroaktif.

“Bagi mereka yang sudah menjabat sebelum putusan MK, tidak perlu mundur. Putusan ini berlaku untuk ke depan, bukan untuk yang sudah ada,” ungkap Supratman di hadapan wartawan.

Ia juga menambahkan bahwa pemerintah akan melakukan evaluasi lebih lanjut dalam konteks reformasi Polri, termasuk mengidentifikasi kementerian atau lembaga mana yang seharusnya menjadi tempat relevan bagi personel kepolisian dalam konteks penugasan tertentu.

Putusan MK sendiri disampaikan dalam sidang pada Kamis (13/11/2024). Dalam amar putusannya, MK menyatakan bahwa frasa “atau tidak berdasarkan penugasan dari Kapolri” dalam Penjelasan Pasal 28 ayat (3) UU Polri bertentangan dengan UUD 1945 dan dinyatakan tidak memiliki kekuatan hukum mengikat. Artinya, ke depan tidak boleh ada lagi anggota Polri aktif yang menduduki jabatan sipil kecuali telah pensiun atau mundur.

Mahkamah menilai frasa tersebut menimbulkan ketidakpastian hukum dan membuka celah multitafsir dalam penerapan norma. Pasal 28 ayat (3) sendiri sudah menjelaskan bahwa anggota kepolisian dapat mengisi jabatan luar institusi setelah lepas dari dinas aktif.

Pernyataan Menkumham Supratman pun memicu beragam reaksi, terutama dari kalangan pemerhati hukum dan masyarakat sipil yang menuntut konsistensi dalam implementasi putusan MK.

Kendati demikian, pemerintah tetap menegaskan komitmennya untuk menjalankan reformasi kelembagaan secara bertahap dan berbasis konstitusi. Supratman memastikan bahwa penyesuaian terhadap putusan MK akan dijadikan landasan pembentukan tata kelola kelembagaan yang lebih baik ke depan.

Dengan kejelasan ini, ruang abu-abu dalam penempatan personel Polri di jabatan sipil diharapkan bisa segera tertutup, dan reformasi birokrasi dapat berjalan sesuai amanat konstitusi.

Silakan Bekomentar
Jabatan Sipil Polisi Putusan Mahkamah Konstitusi UU Polri
Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email

Related Posts

KPK Wajibkan Staf Khusus dan Jabatan Risiko Lapor Harta

MK Tegaskan Larangan Polri Aktif Duduki Jabatan Sipil

MKD Nonaktifkan Tiga Anggota DPR karena Langgar Etik

Berita Terkini

Muhammadiyah Tegaskan Sinergi, Haedar Dorong Pengawalan Program Prabowo

AisyahAisyah18 Nov 2025 Politik

KPK Wajibkan Staf Khusus dan Jabatan Risiko Lapor Harta

18 Nov 2025

Gol Jarak Jauh Rizky Ridho Masuk Puskas Award FIFA 2025

14 Nov 2025

Istana Siap Tindaklanjuti Putusan MK soal Larangan Polisi Jabat Posisi Sipil

14 Nov 2025
Stay In Touch
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
  • TikTok
  • WhatsApp
Artikel Terkini

Bukan Malas, Cuma Belum Punya Sistem Hidup

29 Sep 2025

Rahasia Tetap Kenyang dan Sehat Tanpa Harus Makan Nasi

22 Sep 2025

Mekanisme Perlindungan Hak Cipta Lagu dan Penarikan Royalti melalui Lembaga Manajemen Kolektif

4 Jul 2025

Menyambut Idul Adha: Pahami Aspek Hukum dalam Ibadah Kurban

26 Mei 2025

Rakyat Dijadikan Figuran oleh “Bapak Aing”

27 Feb 2025

Terobosan PPNS: Teknologi Deteksi Gas Berbasis Android untuk Keamanan Kerja

20 Des 2024
© 2025 | Vimora.id by Dexpert, Inc.
PT Dexpert Visi Media
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.