Jakarta – Cuaca ekstrem dan gelombang panas yang melanda Eropa telah mencapai tingkat krisis iklim. Italia menjadi salah satu negara yang terparah terkena dampaknya, dengan 16 kota, termasuk Roma dan Florence, mengeluarkan risiko kesehatan ekstrim (16/07/2023).
Suhu rekor melampaui batas normal, dan ilmuwan iklim dari Badan Antariksa Eropa (European Space Agency/ESA) bahkan memperingatkan bahwa pulau Sisilia dan Sardinia berpotensi mencatat suhu ekstrem hingga 48 derajat Celcius – yang bisa menjadi rekor tertinggi dalam sejarah Eropa. Di Roma, suhu dapat mencapai 44 derajat Celcius.
Peringatan Panas Menyeluruh di Eropa
Italia mengeluarkan peringatan panas tertinggi kedua, dan Kementerian Kesehatan menyarankan masyarakat untuk mengambil tindakan pencegahan, seperti tetap terhidrasi, mengonsumsi makanan ringan, dan menghindari sinar matahari langsung di jam-jam terpanas.
Namun, bahaya gelombang panas tidak hanya terbatas pada Italia, melainkan menyebar ke negara-negara lain seperti Spanyol, Prancis, Jerman, dan Polandia.
Gelombang Panas Melanda Eropa
Gelombang panas juga melanda Yunani, menyebabkan penutupan Akropolis Athena selama dua hari karena suhu yang ganas. Spanyol mengalami suhu ekstrem tidak hanya di wilayah selatan, tetapi juga di wilayah utara yang biasanya lebih dingin dari wilayah selatan.
Di kota Seville, Cordoba, dan Granada, suhu mencapai 40 derajat Celcius, sementara wilayah utara seperti Navarra juga mengalami panas mencapai 40 derajat Celcius – sebuah fenomena luar biasa.
Gelombang panas ini dinamai “Cerberus” oleh Badan Meteorologi Italia, yang memperlihatkan betapa mengerikannya situasi cuaca saat ini. Hal ini menjadi perhatian besar bagi kesehatan masyarakat, terutama karena bertepatan dengan periode ramai kunjungan turis selama musim panas di Eropa.
Krisis Iklim dan Gelombang Panas
Bukan hanya Eropa yang mengalami cuaca ekstrem, tetapi juga beberapa bagian barat Amerika Serikat. Lebih dari 90 juta orang di bawah peringatan panas karena gelombang panas yang berbahaya berlangsung selama berminggu-minggu. Bahkan, Australia juga merasakan dampaknya, dengan Sydney mengalami cuaca hangat yang di luar musim selama bulan musim dingin.
Krisis iklim semakin nyata dan mempengaruhi banyak aspek kehidupan. Gelombang panas ekstrem ini menjadi peringatan bagi semua orang tentang pentingnya mengambil langkah-langkah untuk mengatasi perubahan iklim dan melindungi bumi kita. Saatnya bersatu dalam usaha bersama untuk melawan krisis iklim yang semakin mengancam keseimbangan alam dan kehidupan kita.

 
		
 
									 
					
